Header Ads

Setengah Isi Setengah Kosong (Half Full Half Empty)

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Professional & Technical
Author:Parlindungan Marpaung
Review Buku (2)

Judul Buku : Setengah Isi Setengah Kosong
(Half Full Half Empty)
Penulis : Parlindungan Marpaung
Penerbit : MQS Publishing
Genre : Buku Motivasi
Karakterisitik : 334 halaman, 11.5 x 17.5

Saat ini timbul suatu kecenderungan jikalau para penerbit mengeluarkan buku cetakannya dengan penampilan yang gegap gempita dan sentimentil. Fenomena ini bisa kita simak dengan banyaknya buku yang membubuhkan tempelan Best seller nasional, International best seller, New york times best seller, Nobel prize winner, bahkan dengan sengaja ada yang memelesetkannya menjadi best teller. Sungguh persaingan di dunia penerbitan yang makin sengit. Hal ini dimaksudkan sebagai pemanis sampul buku sekaligus daya katrol agar penjualannya meningkat, walaupun dari segi buku masih memerlukan pengkritisan. Tak terkecuali buku saudara Parlindungan Marpaung yang beberapa minggu lalu telah usai saya baca.
Alasan utama saya memilih buku ini –jujur- dikarenakan terjadi penurunan moticasi kerja di lingkungan kantor. Berbagai permasalahan yang menggelayuti diri, baik problema diri ataupun stres kerja, bercampur aduk seakan ingin meletuskan seluruh isi kepala. Kehadiran sahabat terpilih memang mampu meredakan ketegangan urat syaraf, namun masih dibutuhkan usaha efektif untuk lebih meng-katalisasikan campuran ion negatif tubuh hingga dihasilkan residu terpisah dari air bersih kehidupan.
Dua tahun yang lalu saya pernah mengalami hal serupa dan acuan buku yang dipilih adalah Kubik Leadership terbitan Mizan. Dalam buku itu dijelaskan bagaimana menyikapi permasalahan di lingkungan kerja maupun bisnis, dengan menawarkan berbagai teori yang sangat mudah dipraktikkan. Proses pemantapan diri dapat dilakukan dengan meningkatkan grade position, contoh nyatanya adalah jika kita ingin menjadi dokter maka dekatilah cara berfikir ataupun pola hidupnya. Dengan cara ini diharapkan cita-cita yang tertanam menjadi muncul ke permukaan dan menjadi sebuah realitas. Memang sebuah usaha ekstra keras dan perlu latihan yang panjang, namun diharapkan menjadi tindakan disiplin dan progresif ke depan.
Berbeda halnya dengan buku setengah isi setengah kosong, isi buku mengenai peningkatan motivasi kerja disajikan melalui obrolan ringan, kocak dan mengena di akhir cerita. Buku ukuran kecil namun berharga relatif besar ini berisi cerita sehari-hari, oleh orang awam dianggap biasa, di tangan seorang Parlindungan Marpaung menjadi mempunyai greget. Lima bab yang ditampilkan; kasih saying, komunikasi, motivasi, profesionalisme, sikap hidup, ditawarkan berbagai pengingat hidup bahwa sebuah persoalan dapat dilihat dari berbagai sisi penglihatan. Contohnya ketika melihat diri kita penuh kekurangan, bisa dipandang sebagai aib yang tak akan tuntas untuk diselesaikan, ataupun memandang setengah wadah yang berisi kepercayaan diri untuk terus diperbaiki.
Seringkali di akhir paparan cerita kita terhenyak akan kenyataan lain di luar perkiraan. Sebagai misal di bab awal tentang cerita apik sepasang kakek nenek sedang honey moon di sebuah restoran, menjadikan iba pegawai resepsionis ketika sang nenek menunggu kakek selesainya makan di depannya. Sang penyaji merasa kasihan disangkanya mereka tak mampu membeli dua porsi, setelah didekati alhasil sang nenek masih menunggu giliran gigi palsu usai kakek menyantap makanan. Sungguh lucu bukan? Kemudian disusul uraian pemaknaan yang tak terkesan menggurui diikuti dengan falsafah hidup tokoh-tokoh terkenal, menambah nilai tersendiri buku karya seorang anak Batak ini.
Namun yang menjadi persoalan adalah penyantuman nama besar KH. Abdullah Gymnastiar di sampul depan dan halaman pengantar, seolah penulis tak merasa percaya diri untuk menunjukkan kemampuannya. Mungkin saja dikarenakan penerbit adalah anak perusahaan milik Aa’ –panggilan akrab Gymnastiar- sehingga simbiosis mutualisme mutlak dilakukan. Ganjalan yang lain adalah banyaknya komentar dari bekas murid arahan Parlindungan yang mengisi sisi dalam sampul menambah kecentilan buku dan terkesan norak. Apabila mau jujur, sebenarnya tanpa memberi embel-embel tersebut buku sudah menampakkan tajinya, sehingga tak ada alasan untuk tidak menjadi diri sendiri melalui bukunya.
Satu lagi yang perlu dikritisi berkaitan dengan kondisi BUMN terutama PT. Kereta Api yang menggunakan jasa arahan motivasi saudara Marpaung, mengapa cara kerja perusahaan yang menjadi langganan tetapnya tak kunjung membaik dari waktu ke waktu. Masih banyak terjadi kecelakaan lalu lintas kereta api yang disinyalir akibat bobroknya sistem dan manajemen dalam perusahaan itu menimbulkan pertanyaan “Apakah buku ini hanyalah sebuah teriakan keras tertuju kepada seorang tuli?”, seberapa efektifkah buku setengah isi setengah kosong ini?. Hanya masing-masing dari kita yang mengerti!

YK, 20/3/2007


10 komentar:

  1. trus pengaruh buku ini terhadapmu apah? semangat kerjamu jadi berkobar-kobar?huehehee...aku juga punya buku ini, tapi belom sempet kubaca sampe tuntas (sibuk sih :P). tapi aku paling terkesan ma kisah kakek nenek dan gigi palsunya itu...

    BalasHapus
  2. pengaruhnya sih belum nampak, baru aku simpan untuk tempat kerjaku selanjutnya. barangkali...hehehehe..semangatku berkobar2? tentu dong...layaknya selepas makan sop kaki kambing di depan Panti Rapih...Nendang banget!

    BalasHapus
  3. ihhh kaki kambing kok dimakan..hueeekkk. pasti kamu jadi bau kambing... hiii...

    BalasHapus
  4. Libido meningkat gitu lo Nikk!!...wah ni orang lama-kelamaan..ihhhh....
    Dasar anak kos, makannya cuma lotek ama pecellll....

    BalasHapus
  5. sembarangan...!! aku tuh dah pengalaman ngekos selama 9 tahunan, dan alhamdulillah gak pernah tuh tersentuh penyakit maag (nauzubillah deh). so, bisa dibayangkan dong, betapa sehatnya pola hidupku.hehehe..

    BalasHapus
  6. Masak sih??? Aku mulai ngekos lagi ni..Gimana ya caranya? Agak lupa je....

    BalasHapus
  7. Pembicaraan seruuu... udah kalian ketemu ajah. Sapa tau akan terlibat perseteruan tak berkesudahan. huehuehuehe

    BalasHapus
  8. Yang akan aku siapkan:
    1. Sarung tinju (buat ninju zanzak)
    2. Sarung beneran (buat ngumpet kalau si dia melayangkan tinjuan balik)
    3. dan atau jika dan hanya jika (Matematika banget), sarung tak sesungguhnya...terserah sarung penidaknyamanan atau pengamanan (upss...sssstttt)...

    OK jari apa, jam berapa, menit keberapa, detik tak bertepi dan berlokasi di mana?
    "Suit...suit..." bunyikan dengan bibir monyong!

    BalasHapus
  9. buku yang seru n inspiratif. Btw, ni sampeyan ma mbak dwi mo berantem toh? Itu g baik dan bukan merupakan perbuatan yang terpuji menurut UUD '45 n Pancasila. IKuuuuttttt....

    BalasHapus
  10. yah ini anak korban P4 banget, bawa UUD 45 segala!
    Anak anggota DhePeEr ya?
    Wah mau dong ... ikutan korupsi!

    BalasHapus