Header Ads

Tante Tina si Bunga Sarkem


Sepuluh tahun lalu aku mengenal Tante Tina. Dulu, ia menyebut dirinya Bunga Sarkem. Wajahnya yang bak pualam, sorot matanya yang meneduhkan, geliatnya yang akrab, membuat wawancaraku seolah tak punya jarak. Segala cerita menarik juga menyedihkan Tante Tina gelontorkan tanpa tedeng aling aling.

'Aku ke sini karena dijebak, Nak Dani!' ia berseru sambil urat wajahnya

tampak jelas.

Waktu itu, aku berumur 18 tahun bersemangat mencari informasi tentang dunia hitam Sarkem, Pasar Kembang, di samping Malioboro, memenuhi tugas dari dosen Teknik Betonku yang unik. Ia selalu bikin kejutan yang membuat mahasiswanya seolah menelan linggis.

'Saudara saudara, tugas minggu ini!' Si Pak Dosen melotot sambil memutar mutar spidol di tangan kirinya. 'Cari regresi pendekatan kasus, cari hubungan antara tingkat kekerasan beton dengan kenaikan kebutuhan seks pada hari libur sekolah dan kampus!'

Semua mahasiswa seolah meloncat dari tempat duduk. Jantung berdesir kencang, antara malu dan tertantang, kami waktu itu menerima tugas dari si pak dosen eksentrik bernama Dani juga. Sama denganku.

Tante Tina sepuluh tahun lalu masih bertubuh sangat seksi. Payudaranya menyembul yang membikin diriku dan lima temanku satu tim naik turun jakun kami. Kebetulan kami semua cowok.

'Seorang tukang becak membawaku ke sini dengan iming iming aku akan dijadikan penjaga warung bunga.' jelas Tante Tina.

Kami sekelompok makfum jika memang di sini Pasar Kembang. Tapi ini hanyalah kamuflase mimikri seekor bunglon. Nama yang keren akan menarik orang orang untuk bertandang. Coba kalau lokalisasi ini diberi nama "Pasar Pemuas Berahi". FPI akan bergerak sporadis memorakporandakan tempat spesial ini.

Dan akhirnya kami mendapatkan hubungan yang unik antara beton dan bisnis seks.

"Peningkatan kebutuhan pemuasan berahi saat liburan akan meningkatkan pemasukan Tante Tina. Ia akan kaya sekali, mengirim uang ke kampung, dan rumah betonnya akan cepat rampung. Istananya berdiri megah.'

Sekarang kutemui Tante Tina. Ia sudah banyak berubah. Sangat tidak menarik.
 
 
_____
Sumber gambar: fajarindra.blogspot.com

Tidak ada komentar