Header Ads

Tanpa JK, SBY dengan Pendamping Barunya akan tak Mengilap.

Popularitas SBY memang masih di atas angin. Tapi, penentuan cawapres yang akan ia umumkan besok akan menjadi bumerang. Selain Jusuf Kalla, yang dulu mendampingi, praktis pengurangan dukungan akan terjadi di mana mana.

Ada beberapa skenario yang mungkin terjadi.
1. Cawapres, Hidayat Nur Wahid, atau kader PKS. Mutlak suara SBY akan merosot drastis. Akan banyak isu kencang, pemerintahan akan terlalu berpikir internasionalis. Isu isu yang diusung kader PKS tak membumi bagi rakyat kebanyakan. Terlalu sarkatis. Kelak terjadi penggembosan dari segala peluang politik.
3. Cawapres, Muhaimin Iskandar. Jelas akan mendapat tantangan dari PKB pro Gus Dur. Tak mudah mengalahkan pihak ini. Gus Dur sudah memberi sinyal bukan SBY pemimpin lima tahun mendatang. Merosotlah suara SBY. Mengalih ke Jusuf Kalla atau Mega.
3. Cawapres, Hatta Radjasa. Tidak seksi untuk dijual. Prestasi HR kurang mencolok. Ada jaminankah PAN setulus hati mendukung SBY. Manuver Sutrisno Bachir cenderung sulit ditebak.

Lalu siapa pendamping SBY setelah JK?
Tak mudah bagi SBY. Posisi dia sangat dilematis.
Kita tunggu besok, dan politik akan meluncur cepat.

6 komentar:

  1. Kan analisisku. Masalah sarkas atau markas, hanya rasa kita yang berbeda. Jika tidak suka tulisanku, lawanlah dengan tulisanmu.
    Tanggapan sebarismu cuma menunjukkan kamu hanya bisa menghakimi. Menurutku.
    Toh blog bukan koran. Ha6
    hidup JK! Wiranto adalah Jendral tegas!
    SBY, no!

    BalasHapus

  2. Andy, kasar sekali Anda. Kucabe mulutmu.

    BalasHapus

  3. Maen sembur-sembur ke mata, mentang-mentang aku ngga pake kacamata.... Awas ya, besok-besok ta pasang potoku pake kacamata tukang las.

    BalasHapus