Header Ads

Pelangi di Atas Gelagahwangi: Drama Cinta di Senja Kala Majapahit

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:S. Tidjab
Anda ingin mengenang masa kejayaan Sandiwara Radio? Novel ini pilihan yang sangat tepat!

Penerbit: Qanita
Terbit: Agustus 2008

Penulis:
S. TIDJAB
Penulis Skenario Drama Radio Bestseller
Tutur Tinular, Kaca Benggala, dan Mahkota Mayangkara


Diangkat dari Sandiwara Radio Tersukses 2007
Disiarkan ke lebih dari 100 Radio di Seluruh Tanah Air


SINOPSIS:

“Baik. Sekarang lihat!” Endang Kusumadewi mendengus dan bersiap mengeluarkan jurus maut ilmu pukulan Pangracut Sukma.
“Tunggu Kusumadewi! Tunggu! Ini hanya latihan biasa!” teriak Mpu Janardana berusaha memperingatkan.
“Aku belum pernah mencoba ilmu pukulan ini.”
“Dan sekarang kau akan melontarkannya padaku?”
“Paman takut?”
“Bukannya takut. Tapi latihan kita ini tidak perlu sampai sejauh itu.”
Endang Kusumadewi kembali mendengus. “Aku tak peduli! Pokoknya aku ingin merasakan seperti apa hebatnya ilmu pukulan Pangracut Sukma. Awas paman. Tahan!”

Terlambat. Pukulan pamungkas itu menyambar dada Mpu Janardana hingga membuatnya terkapar tak sadarkan diri. Ini sebenarnya puncak kecemburuan Endang Kusumadewi karena Mpu Janardana tak menaruh hati kepadanya. Berharap lelaki itu memerhatikannya, tidak kepada Endang Puspitasari atau Woro Kembangsore.

Berlatar masa keruntuhan Majapahit dan terbitnya Kerajaan Islam Demak Bintoro, novel sejarah berbalut romantisme ini mengajak pembaca menikmati pesona kisah klasik nusantara. Sebuah karya megah S. Tidjab yang telah dinikmati jutaan telinga penikmat sandiwara radio ini akan segera memikat Anda.

PROFIL PENULIS:

S. Tidjab dikenal khalayak melalui karya sandiwara radio spektakulernya yaitu Tutur Tinular dan Mahkota Mayangkara yang mengudara di hampir 400 stasiun radio di seluruh Indonesia. Karya besar sandiwara radionya yang paling mutakhir, Pelangi di Atas Glagah Wangi, pada 2007 disiarkan secara serentak di 100 stasiun radio dan mendapat sambutan hangat dari pendengar setia radio. Dan buku yang Anda pegang saat ini adalah versi novelnya.

Lahir di Solo pada 1946, S. Tidjab mulai tertarik di bidang kesenian sejak SMP dengan melibatkan diri dalam berbagai pementasan drama. Bakatnya semakin terasah setelah setamat SMA hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan teater kecilnya Arifin C. Noor. Pada 1983, karirnya melambung setelah di Sanggar Prathivi dia diberi kepercayaan menjadi penulis dan pengasuh programa radio.

Tinggal di Bogor bersama istrinya, Siti Saanah, dia telah dikaruniai lima orang anak: Andong Bhegawan, Titah Dono Panduko, Trisulo Abdi Dharmo, Praptani Putri, dan si bungsu Putri Saraswati.

7 komentar:

  1. Sudah Mas ...
    Menurut saya bagus. Kalau saya memandang ya ... novel ini lebih realistis dibandingkan novel2 sejarah yang sekarang membanjir, judulnya kadang rasis dan membuat hati dag-dig-dug.
    Tapi ini menurut saya. Ya, semua tergantung selera sih ...

    Semua buku bagus ....

    BalasHapus
  2. insya allah saya mau beli buku ini.

    BalasHapus
  3. Waah asyik nih... Disukabumi ada ga yah?

    BalasHapus
  4. Ada kok. Atau sila menghubungi Mizan Media Utama di Bandung. Oke. Hehe

    BalasHapus
  5. Trisulo Abdi Dharmo dimana ya sekarang? dia sahabat saya ketika di SMA Mardi Yuana Depok, saya beberapa kali main kerumah Bapak S. Tidjab tapi tidak terlalu paham jika beliau penulis twrkenal Waktu itu, karena sosok beliau seingat saya sangat sederhana sekali

    BalasHapus