Header Ads

The Divine Message of The DNA; Tuhan dalam Gen Kita

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Science
Author:Kazuo Murakami, Ph. D.
Awalnya aku pesimis dengan keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan agama bisa berjalan dengan amat harmonis. Seperti kita ketahui, peranan agama maupun sains saling bertentangan dan kadang menukik sangat tajam.
Lihat saja sebuah contoh bagaimana teknologi kloning, yang digembar-gemborkan sebagai keberhasilan ilmuwan, ditolak mentah-mentah oleh kalangan religi. Belum lagi, sejarah ilmu pengetahuan yang dahulu ditentang lembaga keagamaan, dan ternyata benar adanya.
Sains mengemban tugas mengulik berbagai peristiwa/rahasia Sang Pencipta dengan manuver-manuvernya, namun kadangkali melenceng jauh, sedangkan para agamawan berusaha menjaga kesucian ajaran-ajarannya.
Dalam buku ini, semua itu menjadi sedikit jelas. Maksudnya, batas agama dan sains yang dikira meruang, sebetulnya ada kesinambungan yang erat. Susunan gen kita yang sungguh rumit, tanpa adanya Zat Di atas Zat, maka tak akan bergerak dengan semestinya.

Yang paling aku sukai dari buku ini adalah konsep "Nyala Padam Gen". Prof. Kazuo yang ahli dalam bidang genetika, sangat percaya bahwa kita memiliki kemampuan yang luar biasa dan berhak untuk dioptimalkan. Tak ada gen pembawa kebodohan, tak ada pula gen pembawa kekerasan. Potensi itu sebenarnya ada, cuma dapat kita padamkan menjadi sebuah "keberhasilan".

Satu lagi poin positif dalam buku ini; konsep memberi dan menerima sebetulnya kurang bisa dipertanggungjawabkan secara isi. Prof. Kazuo menjelaskan konsep memberi dan memberi sebagai solusi pemecahan masalah saat ini. Aku percaya sekali hal itu! Tak usah berharap, jika kita memberi. Buang seperti kentutmu!

Isi dari buku ini sangat lintas agama dan menawarkan keindahan tentang keberagaman.

Sangat bagus untuk menaikkan moral kita yang sedang menurun.

Semangat!



10 komentar:

  1. Boleh dicoba nih ... nyariii ah .. :)

    BalasHapus
  2. coba baca juga "Gen Tuhan" karangan Dean Hamer terbitan gramedia pustaka utama, Mas. :)

    BalasHapus
  3. Sepulang dari Jepang... saya memang mau buru karya Pak Murakami ini. Satu lagi buku yg bagus...... buku lama "Membaca Ayat Membaca Alam", karya Bruno Guardians.

    BalasHapus
  4. mbak damayanti: Musti, mbak! Ga nyesel dijamin! Ada yang mengasyikkan lagi ... Perjuangan si Prof ini menemukan renin -yang nantinya berguna menjadi obat hipertensi- dari berbagai eksperimennya, wuih ... perlu diteladani. Padahal 90% ilmuwan USA dan Prancis, dan tinggal sebentar lagi, mencapai kata SUKSES. Dan, para ilmuwan Jepang memutarbalikkan fakta itu. Prof itu berhasil! Kapan, ya, ilmuwan Indonesia?

    BalasHapus
  5. OK mas carniphalus. Saya cari, deh, ntar.

    BalasHapus
  6. Udah pernah ketemu sama Prof. Murakami, pak dokter? Kalau saya ke Jepang akan saya buru orangnya, ga hanya karyanya. hehehe.
    Ternyata kita itu penuh dengan potensi, ya? Apalagi saya, sarjana teknik sipil sekarang jadi penulis ... hehehe guyonan pak dokter

    BalasHapus
  7. wah mas boleh ngasih saran nggak!!!
    kalo ngasih review buku sekalian dong kasih tau harganya kan kalo minat biar kita bisa nabung dulu!!!

    hiks...hiks...:(

    BalasHapus
  8. oke ... ntar aku tanyakan kasir di kantor, ya!
    makasih masukannya
    mau recehan?

    BalasHapus
  9. Murakami ini tinggal di amrik mas Andhy, orang-orang ber"marga" murakami ini konon dipercaya berasal dari kturunan bajak laut, tapi nyatanya trah murakami banyak yg pinter2 tuh. Seperti dalam bukunya memang gen bisa dinyalakan utk mengoptimalkan potensi diri, dan gen juga bukan ekspresi destiny yg fatalistik.

    Murakami membuka cakrawala tentang dimensi quantum dalam diri manusia, bahwa jau....uh diwilayah sub atomik sana yg tdk kasat mata dimana elemen2 paling halus yg menjadi batu-bata sel-sel tubuh kita berlaku suatu aturan yg sangat berbeda dengan hitung-hitungan matematika.

    Saya sangat menganjurkan siapa saja membaca buku ini... excellent !

    BalasHapus
  10. Konon juga Bang Ade, ada anak tukang terasi yang jadi penulis best teller.
    Tunggu deh!
    Hahaha

    Ada naskah bagus dari Bang Ade ga?

    BalasHapus