Header Ads

MEMELOTOTI MAHASISWA (1)


Trik mengawas ujian banyak. Meski buku panduannya tak beredar di pasaran, masing masing proovost tes punya cara tersendiri menjinakkan para mahasiswa. Tak harus kejam sih, namun ketertiban pelaksanaan ujian tetap harus kita capai.

Berpengalaman kegeraman saya pada para pengawas ujian semasa kuliah dahulu, saya meracik cara melumpuhkan strategi jahat mahasiswa. Ini tak berarti ketika saya kuliah bersih. Ne, ne, ne. Saya bukan dewa yang terbebas dari kedustaan. Manusialah diri saya yang kini belajar dari kesalahan tempo lalu untuk saya perbaiki sekarang. Sungguh tepat kini saya memperbaiki karma saya.

***

1. Mengawali ujian dengan ricuh

Mahasiswa ialah pribadi yang tengah mencari jati dirinya. Saking padatnya jadwal kuliah, menumpuknya tugas tugas, ketatnya agenda pacaran, compang campingnya sesi olahraga, mahasiswa seringnya lupa menempatkan diri. Badan sudah di kelas, otak masih di klab malam. Tubuh di ruang dosen, mulut masih di kebun binatang. Tidak klop.

Awal ujian biasanya mahasiwa ribut. Saya mengamati ini dikarenakan mereka tak siap diktat, alat alat tulis, ditambah pikiran masih melayang layang di kasur karena bangun kesiangan. Nah bagaimana saya menyikapinya?

Pengawas ujian tak boleh masuk ke dimensi kericuhan mahasiswa. Tenangkan diri sendiri, berdirilah tegak, mata menyipit misterius, dan tatalah ucapan.

'Bisa kita mulai ujian?'

Ucapkan dengan intonasi dewasa yang menyihir mereka. Kalimat sakti itu kita luncurkan lewat perasaan terdalam hingga mahasiswa terhipnotis melupakan sejenak masalahnya meski selepas ujian mereka setres lagi. Tepukkan kedua telapak tangan jika mahasiswa belum tenang.

'Tidak akan saya mulai sebelum kalian diam. Atau, polisi akan menangkap kalian biang keributan?'

2. Sifat Buku Terbuka dan Tertutup

Kalau dulu zaman saya kuliah, ujian sifat buku tertutup tak ubahnya kiamat. Kalian tahu kalau teknik sipil penuh rumus, kan? Lupa salah satu komponennya, rusak susu sebelanga. Kacau hitunan berujung struktur jembatan ambrol. Ujian buku terbuka juga kadang bikin mumet karena kalau dosennya cerdik, tak serta merta kasih soal mudah. Walhasil, buku biku tebal yang saya bawa mubazir. Strateginya mengarang indah, deh.

Sebagai pengawas, ujian sifat buku terbuka enak rasanya. Kita tinggal duduk manis sembari mengamati mahasiswi yang imut dan cantik tanpa sepengetahuannya. Sembari pura pura baca buku, mari tertawakan mahasiswa!

Ujian sifat buku tertutup yang patut kita turun tangan. Aneka kelincahan jemari, mata, dan tangan mahasiswa kudu kita cermati. Penggunaan gadget mempermudah peserta ujian memotret lalu kawannya menerimanya sebagai contekan. Ada baiknya, kita melarang pemakaian gadget semasa ujian. Kalau sudah ujian buku terbuka, kerja keras berkeliling kelas sambil sesekali menegur mahasiswa secara bijaksana.



Tidak ada komentar