PRAJAB TIBA

Prajab telah hadir justru ketika saya tak memikirkannya lagi. Terlampau letih saya menunggu momen yang oleh para CPNS kata sakral dan waktu penahbisan sebagai abdi negara yang utuh. Teman teman bergembira ria seolah sebentar lagi ada yang akan mereka sombongkan pada sanak kadang dan memamerkan pada musuh musuh abadi mereka.

Prajab. Iya, pra jabatan sebelum resmi menampuk aneka jabatan yang para awam bermimpi mendapatkannya meski harus mengeluarkan ratusan juta rupiah. Bagaimana rasanya? Tidak ada yang spesial. Sama seperti bekerja di perusahaan dan kita mendapat promosi kepangkatan, justru tugas berat menanti. Kita siap, naik pula derajat kita!

Pun saat ini saya teringat ketika pernah diri saya mengeluarkan kalimat:

'Aku nggak akan mungkin mau jadi PNS. Isinya orang orang malas, main game, tak mau kerja!'

Alloh mengingatkan hambaNya dengan berbagai cara. Tamparan itu mengarah tepat pada wajah dan hati saya jika saya tak boleh meremehkan segala sesuatu. Tak pantas untuk menyombongkan diri. Para PNS juga ada yang cemerlang dan berprestasi, tidak semuanya seperti pemikiran saya yang dulu itu.

Tanpa dinyana tak pernah diduga, takdir mengatakan jika saya seorang calon PNS. Itu berarti saya harus membuktikan secara terbalik jika abdi negara ialah ia yang rajin, berdedikasi, dan berprestasi gemilang. Bagaimana bisa itu mewujud?


PEMBUKTIAN adalah jawabannya! Semangat ....