Header Ads

MEMELOTOTI MAHASISWA (2)


Mengawasi mahasiswa yang tengah ujian pada bulan puasa tidak butuh energi banyak. Kita serahkan pada malaikat rakib atid sebagai pencatat amal. Kalau mahasiswa berbuat curang, batal lah pahala puasanya. Tak perlu galak galak, pengawas ujian tidur pun silakan.

Poin ketiga yang akan kita bahas adanya biang ricuh.

3. Menghadapi si biang

Di keheningan ujian, konsentrasi terpusat, pasti ada satu atau beberapa mahasiswa yang suka onar. Dia melirik lirik, memutar kepalanya ke kanan kiri untuk bertanya pada rekannya. Jelas ini mengganggu sekali. Saya bilang begini:

'Ayo, jangan berisik. Kerjakan mandiri!'

Kembali tenang, eh sebentar lagi kambuh lagi dia beraksi entah apa untuk meminta bantuan temannya. Saya dekati, dia diam, setelah saya capai berdiri pengin duduk, dia berisik lagi.

'Kalau diskusi pakai telepati saja!' Saya menatap tajam ke mahasiswa pembuat onar itu. Di sengaja menulari temannya untuk berbuat tak lazim. Bahkan memusuhi saya. Baiklah, ayo kita bertarung!

Ada lagi pericuh lain ialah mereka yang telat. Alasannya sama: kesiangan. Mereka pasti komplotan yang suka menghabiskan malam bersama; ngobrol ngalor ngidul sembari merokok, bye buat pengisap asap jahanam itu, atau nonton bola sampai larut. Kalau sudah alasannya bangun terlambat, saya musti bagaimana?

'Maaf, Pak, saya kesiangan.' ucapnya.

'Ibumu bangun pagi. Suruh ibumu yang ujian besok!' kata saya.

Menghadapi para mahasiswa yang tak memperhatikan waktu sebetulnya simpel. Dekati dengan hati namun tegas kalau sudah kebablasan. Kalau perlu, pindahkan ke pojok alis kucilkan dia. Ia akan berpikir pada ujian mendatang.

4. Awasi depan dan belakang

Aturan hanya menyebut dua pengawas dalam ujian. Batin saya penginnya sekalian sepuluh biar kepala mahasiswa meledak. Tapi, baiklah, cukup dua di depan dan belakang. Saya paling suka berada di belakang.

Ada alasannya tidak? Selain mahasiswa yang duduk di belakang tak berkutik, biasanya spot ini rawan kecurangan, saya memberi kode pada mahasiswa jika:

'Saatnya kalian menyetir. Di kelas sudah saya kasih bekal, sekarang mandirilah mengarahkan ke mana bus hidup kalian!'


Tidak ada komentar