Header Ads

Berpuasa Facebook teruntuk Marc Zuckerberg

''Teruntuk Marc Zuckerberg. Semoga kesehatan selalu terlimpah kepadanya. Dan memberikan pelayanan istimewa kepada seluruh umat di bumi. Amen.''

Puasa facebook. Ia mengaku ingin hidup di alam nyata. Tidak di maya, yang menurutnya sudah menjebaknya. Terlalu berharap manusia lain untuk mengomentari apa yang sedang dan telah dilakukan. Kini, ia menutup akun facebook dirinya. Yang sebelumnya ia anggap sebagai wahana sosialita penuh gegap gempita.

'Beneran kamu istirahat dari facebook?' tanyaku.
'Iya.' jawabnya tegas.
Aku terkekeh. Tak percaya. Ia terkenal sebagai pribadi penuh arogansi. Semua teman yang berstatus, ia buat rusuh rumah maya mereka.
'Lalu, fans mu mau kamu kemanain?'
'Biar mereka kehilangan aku sampai batas waktu yang belum jelas.'
'Belagak kau. Mau jadi apa kau?' aku sewot.
'Jadi diriku sendiri. Aku bosan. Berbusa busa. Ngobrol ngalor ngidul, yang ujungnya ketawa ketiwi. Sudah nggak sehat bagiku.'
'Kau terlalu sentimental Kawan.'
'Oh tidak,' ia membela diri. 'Ini sudah aku pikirkan masak masak.'
'Ya. Aku mengerti,' dukungku. 'Lalu apa yang akan kau lakukan pasca hilang dari peredaran?'
'Memperbaiki hubunganku dengan teman teman.'
'Teman yang mana?'
'Yang nyata.'
'Ah sudahlah. Aku tahu,' Sudah tak mentok sepertinya percakapan dengan dirinya. 'Kalau kau muncul lagi, makan makan ya.'
'Beres. Tenang saja. Aku berusaha amanah dengan keputusanku ini.'
'Semoga berhasil.'
'Sama sama.'

Tak harus kubertanya: Apakah ia mundur dari kancah persilatan facebook karena kandasnya hubungan asmara. Atau, ia menghindar dari debitur yang mengejar ngejar dirinya. Bisa jadi, pikiran kotorku terpantik, ia kena semprot orangtuanya karena pulsa telepon bengkak selangit. Sudahlah. Itu hak pribadi dia yang mutlak dihargai. Mungkin, beberapa bulan lagi, aku juga bosan bermain facebook. Dan posisi dirinya akan kurasakan.

Puasa atau tidak, semua menjadi pelajaran. Jika menggunakan internet secara bijak musti dilakukan.

Meribut di www.andhysmarty.multiply.com


2 komentar: