Header Ads

Black Joker Vs. King and Queen

Joker hitam. Berjubah baru, tidak warna warni. Ia mengejutkan seluruh penduduk bumi. Tak lagi sebagai pelengkap kartu remi. Tapi, ia unjuk gigi. Mempertontonkan kebolehannya. Bisa menari, memainkan target bowling, atau membidik burung dengan sangat tepat. Joker tidak jahat sekarang. Ia baik hati. Mendekat kerumunan anak kecil, ia mengumbar senyum hangat.

***

'Raja, Ratu, bagaimanakah pendapat Anda?' Seorang wartawan mewawancara.
'Biasa saja.' jawab sang Ratu.
'Kami tidak merasa tersaingi.' tambah Raja.
'Joker sekarang dekat dengan warga. Apakah Anda tidak takut ia melakukan makar?' terus mendesak si wartawan.
'Kalau makar, siap siap digantung.' jawab Raja.
Wartawan memandang Joker sebentar, kemudian bertanya. 'Tapi, ia tidak mungkin makar kan?'
'Siapa tahu hati orang,' jawab Ratu. 'Kenapa pertanyaan Anda standar Mas Wartawan?'
'Standar bagaimana Ratu?'
'Tidak berbobot.' sengat Ratu.
'Terima kasih Ratu atas masukan Anda.'
'Aku tahu, kau anak muda. Tapi, harus cerdas. Liput Joker selengkap mungkin. Berikan laporan kepadaku!'
'Tapi saya disuruh atasan untuk meliput Anda, Raja Ratu.'
'Berapa kau dibayar?' tanya Raja.
'Sekian ratus ribu.'
'Aku naikkan seratus kali.' tegas Raja sembari melirik Ratu.
'Cari kesalahan Joker. Laporkan.' tambah Ratu.
'Tapi ....' Wartawan keder.
'Tidak ada tapi tapian. Joker sudah menjadi pesaing kami. Kau harus bantu kami. Kami tak mau ia menjadi duri di kerajaan ini. Paham!'
'Paham Ratu. Raja.'

Wartawan tidak berkarakter. Dibayar duit, ia beralih pendirian. Dan, Joker mulai diusik ketenangannya. Apa yang terjadi?

Meribut di www.andhysmarty.multiply.com


2 komentar: