Header Ads

Sop Kaki Para Koruptor

Kaki-kaki kecil melangkah tanggung. Tak berharap seorang pun mendengarnya. Ujung kaki beradu dengan lantai licin. Menjaga jinjitan tak terdengar seekor tikus. Gerakan aneh namun terhitung. Satu, hup ... dua, hup ... tengok ke sana- kemari. Tiga, melompat satu meter ... ada tulisan aneh ‘Pejabat korupsi harap melompat pelan’.

            Membenarkan kaca mata, menggaruk kepala, berpikir untuk siapakah teguran di belakangnya. Langkah berjinjit tap-tap-tap kembali dilakukan. Empat, hup ... tak kembali lagi ke hitungan muasal. Melanjutkan langkah tanpa pernah melihat dan mengulas. Tiga, ups ... hitungan mundur. Lupa dengan janji yang baru diucapkan. Dua, ups ... semakin mundur. Semakin tenggelam dan tak memedulikan sumpah.

            Teguran aneh yang menyebut dirinya koruptor kini kembali berada di depannya. Dia tadi melompatinya. Dua kali. Tapi, aneh ... kini tulisan itu berubah. ‘Semakin Anda menghindar, semakin Anda gila’. Seperti efek hologram. Dipandang dari sisi berlainan akan menghasilkan guratan yang berbeda.

            Mengapa dunia dianggap serius, yang mudah sudah di depan mata. Tak perlu menyusahkan diri, sudah ada resep yang aman untuk menghasilkan uang. Ikuti arus dan tak perlu melompat, kembali melompat, dan memikirkan tulisan apa yang ada di hadapan Anda. Sistem yang lama sudah dibuat untuk mempermudah hidup. Tak perlu mengupas dan membuat konsep kehidupan baru. Semua mudah, semudah kentut ke luar dari anus kita.

            Langkah kecil malu-malu kucing kini menjadi langkah lebar. Percaya diri dan tak pandang bulu. Memperlihatkan kegemaran kita yang selalu silau dengan gemerlap harta. Hingga menyerahkan harga diri untuk menghamba kepada penguasa. Pemilik superioritas tunggal yang mengunggulkan sistem lama yang lepas dari rasa kemanusiaan.

            Pelan-pelan jangan pernah mengusik ....

Tidak ada komentar