Header Ads

Joy Trouble

Belimbing tak berbentuk bintang jika dibelah. Jeruk purut tak mengeluarkan air saat diperas, hanya biji biji dalam jumlah banyak. Reruji sepeda berkeretak terkayuh oleh kaki kaki kasar. Jalanan berdebu tak ramai, manusia manusia telah pergi dan lelap dalam mimpi mereka. Hanya satu yang masih berdengung, dan tak pantas menyandang predikat kebaikan: Paduan antara embus angin dan lolong serigala di atas gunung. 

Merana, tingkat kesulitan semakin meningkat. Andai ia pergi, tak selalu menguntit dan menggerogoti, pasti matahari meredup untuk memberi sekadar tepuk. Pilihan terkadang terasa hebat bagi ia yang merasa hebat, kadang tak mampu mengiringi pula. Dan tepuk seru membahana, bukan pujian, tapi cemooh yang kejam. Kejam untuk menyurutkan pasang yang sebentar. Berganti dengan surut gelombang meninggalkan pantai. Pantai harapan. Jauh menuju ke laut lepas, bersama para ikan yang tak memiliki nama di jajaran pulau terluar negeri ini. 

Tapi, Tuhan Maha Berada. Di mana mana, tak peduli kepada siapapun Ia akan memberi segala kemurahan. Dan, bersujudlah, dengan tangis, rontok segala yang membuat kesombongan. Untuk beberapa saat, atau kembali lagi menerima segala kekalahan bernama kebinalan. Oh, dunia ini selalu memiliki dua sisi koin. Bergambar atau angka. Dan selalu berisiko, membuat geragap dan tak mengakui jika salah satu atau keduanya adalah amanat. Sungguh, apa yang dilakukan tak menuju arah yang baik. Tugas: Merampungkan seluruh masalah, untuk menatap kembali masa depan. 



Tidak ada komentar