Header Ads

Menanti Detik detik Perceraian: PHK, Pemutusan Hubungan Kelamin

'Tak percaya lagi aku sama lelaki. Pernikahan atau hal hal berbau romantis. Mati rasa aku dibuat lelaki itu, yang sebentar lagi menjadi mantan suamiku.'

Dia mengumpat, hatinya kesal penuh benci, menjelang detik detik PHK, pemutusan hubungan kelamin. Perceraian. Pedih tapi harus dipilih. Khianat terpaksa dia lakukan, hanya kepada calon mantan suaminya, bukan buat dunia.

Trauma. Perempuan berkerudung yang belum diberi anak itu merutuki dirinya sendiri.

'Tuhan tak adil, percuma aku berusaha, cinta kuberi tuntas, kusayangi suamiku setulus jiwa. Yang ada, dia berselingkuh. Dengan pembantuku. Bedebah. Kalau aku tak ingat Tuhan, aku bunuh mereka.'

Emosi membungkus tubuh, otak, dan hati perempuan itu. Saat ini dia sedang menangis di depan televisi sambil memegang remote. Menonton opera sabun, sinetron.

28 komentar:


  1. Tampung saja, kan kau doyan janda.

    BalasHapus
  2. Beuh, rahasiaaaa ... jangan kau umbar lah ini rahasiakuuuuw
    aku kan butuh pembimbing
    Odipus Complex apa aku ini yaaaaaa? hahahaha

    BalasHapus

  3. Ndhy, gandrung ma janda itu normal, bukan OC.
    Yang susah itu, kalau ada main dengan bini orang.
    *serius*

    BalasHapus
  4. Hehehe aku hanya bisa diam. Maluw

    BalasHapus

  5. Berarti sering ya? Ckckck.... Cah ngguanteng kok senengane bojone uwong.... Saru.

    BalasHapus
  6. Lahh ... santai saja
    Kalau Tuhan menakdirkan begitu, kenapa harus lari. Hehehee

    BalasHapus

  7. Halah.
    Tuhan dijadiin alasan.
    Lantas apa guna pikiran yang telah dikaruniakan-Nya padamu???
    Ah, topiknya sensitip, ndak seru.

    BalasHapus
  8. ya dah ganti aja.
    Tentang Phedophilia.
    Dasar ini blog sudah menjadi Konsultasi Psihologi dehhh

    BalasHapus

  9. Sebab selaku pemilik blog, kau mandul!!! Wahahah....
    Punya blog topiknya saru melulu, memancing orang untuk keblinger....
    Tapi disitulah seninya, menurutku.
    Halah, bocah kemaren sore kok ngomongan seni, ndak pantes.

    BalasHapus
  10. Kau bilang topiknya itu terus?
    Enak aja kau bilang. Apakah cerita cinta, kegagalan, humor, politik, dlsb tak pernah kutulis. Hik hik
    Seni ya cuma seni. Air seni bagus buat terapi.
    Yang pasti, jalani saja. Karya akan menjadi bagus dengan kemeluluan itu. Haha

    BalasHapus

  11. Lha, memang beragam, namun di tanganmu, jadinya melulu saru, wahahah....
    Halah, kalau aku sih, nikmati saja mana yang pantas. Kalo kau mau minum air seni, ya monggo.

    BalasHapus
  12. Itu karena kamu ngeset nya saru.
    Karya seni kan tergantung niat pembacanya hahahaa
    Kalau mau saru, ya saru
    Kalau mau sastra, bisa jadi karyaku sudah sastra
    Kalau mau ngepop, ya tidak sepertinya

    Santai, nikmati saja.

    BalasHapus
  13. Nikmati dunia apa adanya.
    Alpha, udah sembuh. Alhamdulillah.
    Masuki dunia gaib segaib gaibnya

    BalasHapus

  14. Sapa bilang udah sembuh??? Masih pengobatan kok.
    Kangen aja sama kau.
    Poto baru, jelek pula.
    Kau kurus, jangan-jangan kau yang sedang sakit???
    Mbok ya jaga kesehatan, belajarlah dari deritaku.

    BalasHapus
  15. Iya. Aku sekarang kurus.Sebab, berjuang keluar dari masalahku. Mudah mudahan kuat n berhasil.
    Ntar kalo udah stabil lagi ekonomiku, ya gemuk.
    Badanku gampang gemuk n kurus.
    Kalo bintang Hollywood, aku persis Brad Pitt. Jambang aja yang beda.

    BalasHapus

  16. Kau itu mirip Ahmadinejad. Poto lagilah, dengan jas hitam itu. Keren kok.

    BalasHapus
  17. Aku bilang lagi malas. Ntr agen CIA naksir aku? Aku direkrut. Kasian mamaku di rumah

    BalasHapus

  18. Gak alesan ah. Ajak saja mamamu ke Gedung Putih, papamu taruh di Pentagon, ngulik-ngulik peluru kendali. Mak dhuer.

    BalasHapus
  19. Jadi, perkenalkan: kami kelwarga pembelot. Gitu ya?

    BalasHapus

  20. Lha, memangnya kau seorang tak merepresentasikan keluargamu? Hmmm.... Kubayangkan keluargamu adalah kumpulan seniman yang berpikir jauh lampaui kebiasaan. Ah, elok nian. Atau kau sendiri yang menyimpang? Mohon klarifikasi.

    BalasHapus
  21. Terlalu melebih2kan kau ini.
    Banyak kelwarga hbat d luar. Kami hanya berusaha. Klwarga Alpha pasti jga pnya cerita indah.

    BalasHapus
  22. Ah, bangkitlah dgn cramu sendiri. Ayo!

    BalasHapus

  23. Mbuh.
    Kalau mbuh, suara apa? Wedhus?

    BalasHapus
  24. Guru honorer yang sudah apatis ama pemerintah.

    BalasHapus