Header Ads

Ternyata ia tak setegar Indira Gandhi

Indira Gandhi adalah bunda bangsa India. Sama dengan pendahulunya, Mahatma Gandhi, dan puteranya, Rajiv Gandhi, mereka mati di tangan anak negeri mereka. Dibunuh sebagai tumbal demokrasi. Mereka pemimpin yang tahu risiko, tak takut jika di saat lengah ataupun resmi senapan atau bom siap memutus kehidupan mereka. India, negeri dengan kebudayaan tuanya, mengalami pasang surut perpolitikannya. Gemilang, terpuruk, berdarah maupun bercahaya.

Indira Gandhi tewas oleh lebih dari 30 butir peluru. Peluru dua pengawal setianya. Yang meradang tatkala Indira menghabisi kaum Sikh di kuil emas mereka. Dan, dua pengawal setia pemimpin wanita itu SIKH. Sadar, berulangkali Indira berujar ini adalah pilihan yang ia ambil. Ancaman di depan mata, tak ia hiraukan. Alasan: dua pengawalnya adalah anak negeri. Apa yang ada di dalam benak wanita itu? Oh, entah. Hanya nama besarnya yang mampu menjawab. Politik selalu menarik. Seni dan Darah yang bercampur menjadi pertunjukkan tingkat tinggiku.

Lalu bagaimana pemimpin negeri ini?
Di saat dirinya terancam, tampak wajahnya memucat. Jadi?

5 komentar: