Header Ads

Misteri Hilangnya Konde: Usaha Mematenkan sebagai Aset Bangsa

Konde dalam kenangan. Terkenang mamaku dulu suka menyandang. Kepalanya jadi indah. Laksana puteri keraton menemui para abdi dalemnya. Megah, elegan, dan imut imut.

Cobalah kita bertanya gadis gadis zaman sekarang. Maukah mereka memakai konde? Berikut hasil wawancaranya:

Aih, lu pikir guwe emak emak.
Pukulan telak bagi bisnis pembuatan konde.
Gadis Bandung giliran selanjutnya.
Lah, kepriben. Nyong ndak isa pakek. Ribet.
Sakau buat tukang salon. Menunggu masa wisuda dan pernikahan.

Lalu, ibu pejabat.
Maaf, saya ingin bertanya? Salon rias paling mahal di mana ya? Saya butuh secepatnya. Anak saya sudah 3 bulan hamil. Harus cepat dinikahkan.
Menuju sakaratul maut bagi perias kelas pohon beringin.

Apa pemecahan paling adil bagi masalah ini?
Akankah seperti batik yang telah terangkat pamornya. Dipromosikan dan dipakai setiap lapisan baik lelaki dan perempuan?

Konde, aset bangsa yang tak seseksi Nasi Kucing Sleman.
Perlu kerja keras untuk mematenkannya.

Mama, konde, dan puteri keraton

Tidak ada komentar