Header Ads

Ketika Malaikat malaikat Membisu

Dewa tengah kebingungan. Malaikat malaikatnya diam membisu. Ada apa dengan uang belanja setiap hari? Kurangkah? Tak mungkin. Mereka sudah diajari untuk berlaku jujur. Menimbang dengan benang, bermain layang layang. Kuikat dan kulempar dengan sandal. Tepat ke mukamu. Pening kepala, bintang bintang berputar. Kembali ke impian.

Pasti ada hal gaib di alam gaib. Sayur di kulkas masih lengkap. Piring, gelas, panci, tak gosong. Abu gosok bisa menghilangkan noda dengan baik.

Cermin ajaib, buka matamu. Kilas balik, kaledoskop 2008.

Malaikat 1 bermain mata dengan pembantu sebelah rumah. Buat janji malam jumat wage nonton bioskop. Makan brondong jagung, merek popcorn.

Malaikat 2 main senyum dengan tukang sayur keliling. Bayar belanja terlalu banyak. Untung si tukang, rugi pada kas Dewa.

Malaikat 3, kecanduan acara TV. Tiap Dewa berangkat kuliah, listrik diumbar bebas. Radio Dangdut TPI jadi latar kehebohan. Bercita cita mengubah nama menjadi TPD.

Dewa memanggil para malaikat pengurus rumah. Ditanya, tanpa interogasi. Dewa pasti baik, tak menghakimi pembantu pembantunya. Damai sekali. Masalah tertanggulangi.

4 komentar:


  1. Ingat Lex. Tanpa tendensi, tanpa rasio. Interpretasikan saja semaumu, tanpa perlu standar. Lama-lama berasa juga nikmatnya kok ^_^

    BalasHapus
  2. Mending dikerok aja
    digaruk ga nikmat

    BalasHapus