Header Ads

Hari Ibu: Penyanjungan yang Kebablasan

Jika aku boleh merobek mulut ibu, aku robek ia. Tapi batasan ketimuran membuatku menahan murka.

Terlalu pemujaan terhadap ibu.
Hingga aku menganggapnya sebagai separuh tuhan.

Mana bisa aku menutup mulut ibuku yang cerewet.
Orang bijak menempelkan kata kata hadist di sana.
Masuklah aku ke neraka.
Malin Kundang siap kupegang.

Ibu, tak ingin aku berpawai memamerkan keunggulanmu.
Kau memang mulia tapi tidak untuk dibuat malu.
Kasih sayang sepanjang hayat sudah pasti punyamu. Tapi biarkan anak anak berhak atas jabatan kasih sayang sepanjang hayat.
Tak ada regenerasi, macetlah moral bangsa ini.
Ayolah para ibu, jangan suka disanjung sanjung. Kerja keras menantimu, kita.
Bangun dari mimpi semu.

Tiap tahun, apa?

Tidak ada komentar