Header Ads

Jemu .... Ingin Melenyapkan Diri

    Malas benar aku menulis. Mengapa bisa terjadi? Mungkin saja aku masih memikirikan dirinya. Yang ada jauh di negeri sana. Di luar angkasa.
    Aku jatuh cinta kepada bulan, bintang, dan matahari. Segenap tubuhku ingin melayang ke sana, tapi uang berwisata menuju taman firdaus belum terkumpul. Celengan masih belum penuh. Aku rasa masih jauh, jauh, dan entah kapan. Aku tak tahu.
    Malam biasa, tak ada yang luar biasa, aku mengenang masa laluku yang benar-benar suram. Gelap segelap kulitku. Aku tak percaya diri lagi. Semua ingin kurengkuhi, tapi satu per satu mimpi itu tanggal. Berganti dengan suasana hati yang mendasar, menuju dasar sumur gelap.  
   Kutelpon semua orang yang ada di dalam otakku. Sadis benar, tak malu lagi aku menjadi orang lain. Bukan diriku, aku sudah lepas menjadi insan lain yang tak memiliki karakter diri. Hatiku terpenjara justru oleh diriku sendiri. Berkata dengan siapa, aku juga tak tahu lagi.     Hatiku kacau, betul-betul tak bisa kukuasai. Mimpi-mimpi itu seakan berbalik arah, menombaki tubuhku. Karma yang kuterima, akibat arogansiku untuk menaklukkan semua orang, dunia.  
    Apa yang harus kulakukan. Aku ingin berkunjung ke sana kemari. Ke Jakarta bertemu kekasih khayalan. Tapi apa benar, dia berpikir sepertiku. Aku takut jika dia tidak sesuai dengan yang kuinginkan. Jadi apa diriku, dia menampikku. Untung jika dia masih menerimaku, kalau tidak, apa yang harus kulakukan. Meninggalkannya begitu saja, meminta izin dan menangis meraung-raung. Aku tak tahu harus berlaku apa di detik ini. Di malam ini, yang kuhabiskan dengan melamun entah ke mana dan ke arah siapa mimpiku akan kusasarkan.  
Aku menghela napas panjang. Belum lagi keinginanku untuk membeli barang ini dan itu. Ajakan mencari tambahan uang dari temanku, membuatku seperti mati rasa. Aku bingung untuk mengatur waktu. Semua terasa memukulku. Dari berbagai arah. Aku limbung dan darah muncrat dari mulutku. Kepalaku pening tak keruan. Apa yang harus kulakukan agar aku bisa keluar dari semua ini?
 
Tolong, siapa saja yang berada di kamarku, bantulah diriku ini. 
Kecoa, tikus, semut, nyamuk, cecak, atau makhluk lain. 
Aku tak kuasa menahan dera ini. 
Atau aku harus minum 
minum teh hangat lagi sampai perutku kembung. 
Aneh, sungguh aneh diriku ini.  

Tidak ada komentar