Header Ads

Al Quran Al BAYAN, Makasih ya sudah dikasih!

    Waduh, kemarin dapat hadiah ultah dari temanku. Sebuah Al Quran berjuluk Al Bayan. Sungguh kitab yang indah dengan desain yang amat memukau. Aku takluk di depannya. Sujud tersungkur!
Eh tunggu dulu ... Aku bukan untuk menyembah itu kitab suci.
Tapi kalau dipikir-pikir, aku selama ini kok merasa jauh dengan Al Quran yah?
Aku merasa di ujung sungai, sementara ia di ujung lain. Padahal ia sudah melambai-lambaikan tangannya, mengajakku berbuat kebenaran. Namun aku masih asyik memegang novel. Novel selama ini masih kuanggap penjabaran dari Al Quran. Tahu maksudku kan, Teman-taman?

Sebenarnya bukan begitu, aku sadar aku terlalu sombong dengan keadaanku. Menganggap sepele hal-hal yang seharusnya aku perhatikan. Jangan bingung ya, Teman?

Berawal dari hadiah ulang tahun temanku. Sebaiknya aku kembali meralat dan memperbaiki pola pikirku yang kacau. Dekat, dekat, dekat ....
Aku ingin mendekat di tengah kekacauan ini.
Aku ingin membacamu, wahai Al Quran Al Bayan.
Aku ingin bersahabat denganmu.

Makasih atas hadiah indah ini, Teman.  

Tidak ada komentar