Misteri Kematian –Sang Artis Tak Tuntas- Alda Rizma
Tak ada tangis yang memecah birunya langit seperti saat kematian Lady Diana, upacara militer juga tidak diadakan layaknya Mother Theresa meninggalkan para penggemarnya, Alda meninggal hanya karena ujung jarum suntikan...
“Alda Rizma ditemukan tergeletak mati membujur kaku akibat over dosis”, ungkap salah satu berita di televisi swasta. Memang sungguh mengenaskan nasib sang artis dengan julukan bahenol mantap banget,, diprediksikan menjadi artis top, meninggalkan dunia dengan percuma dan tak sopan.
Kematian ini menambah deretan artis tanah air yang meninggal dengan tidak wajar di tengah pergulatannya di kancah hangar-bingar dunia hiburan. Kilas balik kasus kematian Richie Ricardo, Nike Ardilla, Poppie Mercuri, Andy Liani dan yang terakhir adalah vokalis grup band Element Ronny. Segenap nama artis tersebut menjemput ajalnya ketika kepopulerannya berada di titik tertinggi. Sebenarnya ada apa dibalik cerita menyedihkan itu sehingga pelan tapi pasti fenomena bunuh diri saat nama mereka meroket, apakah sang artis mengalami keletihan berfikir ataukah ada motif lain di balik itu.
Selebritis berasal dari bahasa Inggris celebrity yang bermakna perayaan. Sebuah kata yang disandangkan kepada mereka yang menjalani profesi sebagai penghibur di dunia pertelevisian atau perfilman, karena kecenderungan merayakan kehidupannya –walaupun kecil- agar dilihat oleh orang lain. Semata-mata mereka ingin meraih kepopuleran sehingga pundi-pundi uang dapat didapat. Manusia jenis ini digolongkan sebagai narcist dengan rasa percaya diri yang berlebihan, cenderung cuek, sehingga menginginkan semua mata tertuju kepadanya.
Kecenderungan ini biasanya –jika didasari oleh bakat yang begitu besar- akan berkembang dengan baik sehingga memerlukan wadah agar seluruh kemampuannya bisa terasah. Sisi positifnya adalah rasa kesetiakawanan yang besar –ditandai banyaknya perkumpulan artis- untuk membuat masyarakat sedikit menyungging senyumannya bahakan menangis tersedu-sedu saat melihat akting natural-nya. Begitu besar peluang mencari uang di dunia bisnis keartisan, bahkan persaingannya cenderung bersifat culas.
Pergaulan di dunia artis membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga dibutuhkan kolega bisnis minimal sebagai sponsor dalam meniti ketenaran diri. Pakaian mahal, sepatu merek terkenal dan aneka perhiasan yang mengilaukan mata menjadi kewajiban supaya mata penikmat seni melotot tajam kepadanya. Sekali kedodoran memilihnya, seketika cibiran melayang kepadanya dan jangan harap simpati masyarakat menghinggapinya.
Bisnis ini tak ubahnya bagaikan berjalan di hamparan duri, jika tak dilalui maka tanggung telah merayap sampai di tengah-tengahnya dan buaian ketenaran sudah di depan mata. Akan tetapi bila hati tidak sanggup menikmati perihnya tertusuk duri maka “kematian” yang akan didapatkan.
Perjalanan hidup memang tak semudah yang diperkirakan oleh angan-angan kita, dibutuhkan kesabaran dan taji yang tajam agar cita-cita seberat apapun bisa dicapai. Berbagai godaan nan melenakan, seperti kecintaan dunia yang berlebihan dan budak nafsu hewani, akan menghadang laju keinginan itu. Tak jarang mereka yang tidak bermental baja akan terjerumus ke lubang narkotika dan seksualitas berdarah-darah.
Alda Rizma sebuah nama rekaan keartisan yang sangat menjual bisa dijadikan pelajaran yang bagus bagi kita yang ingin atau akan berprofesi sebagai selebriti. Pada waktu itu dia sangat diharapkan oleh industri rekaman, untuk menggantikan posisi Nike Ardilla yang tewas dalam kecelakaan, menuai uang di dunia hiburan saat umurnya masih belia. Hits dari album terbarunya yang berjudul “aku tak biasa” mampu merebut simpati masyarakat serta mampu menggondol penghargaan tertinggi industri rekaman sebagai penyanyi terbaik.
Berulangkali sejarah membuktikan kematangan seorang artis akan menjadi takaran apakah ketenarannya akan bertahan lama ataukah tidak. Pengelolaan emosi ketika mendapatkan goncangan berupa gunjingan (rumors, peny) sangatlah penting agar kehidupan penuh mimpi ini tidak buyar seketika karena berita tak berdasar. Alda yang mendapatkan puncak ketenaran saat sebayanya sedang asyik main petak umpet, mendadak hilang dari peredaran. Tak jelas apakah manajemen Alda menahan laju ketenarannya agar masyarkat menantikan kejutan baru darinya, ataukah ada sebab lain yang terjadi.
Menurut informasi yang masih menjadi perdebatan di kalangan kuli tinta gossip, Alda mengalami tekanan mental yang cukup parah dan dihinggapi fikiran takut kegagalan di masa depan. Berita aneh lainnya mengungkapkan bahwa Alda mengalami obesitas yang cukup parah sehingga takut ke luar rumah. Tapi yang patut diyakini kebenarannya adalah keterlibatannya di dunia narkotika yang cukup akut hingga tak mampu ke luar dari jurang kenistaan tersebut.
Baru beberapa kali Alda muncul di pemberitaan, itupun bukan prestasi seperti awal karirnya tapi cenderung kepada berita gelapnya. Terakhir adalah kasus kecelakaan lalu lintas yang diderita hingga sekujur tubuhnya luka berat dan mendapat jahitan yang tidak sedikit. Seolah Alda mengalami frustasi untuk ke luar dari segala himpitan namun di sisi lain kenikmatan itu masih menawarkan sejuta pesona.
Dan segala pertanyaan itu terjawab sudah dengan kematian tragis dari calon pemuncak musik pop yang tak pernah matang ini. Ditemukan di sebuah hotel dengan penuh luka tusukan akibat over dosis dan siksaan. Masih dilakukan tindakan otopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.
Menjadi pelajaran kita jangan sampai keinginan yang membabi buta menjadikan kita lupa semua proses yang kita lakukan. Hidup penuh dengan hambatan, tapi jangan lari dari semua itu. Karena orang yang dewasa adalah orang yang mampu mengatasi segala permasalahannya dengan sepenuh tekad untuk mencari hikmah disebaliknya.
Alda semoga kau di Alam nan Damai....
Post a Comment