Mode in Indonesia
Mencipta mode. Yang terbaru, karenanya yang lawas ditinggalkan saja. Mengendara Honda, sepeda motor negeri sendiri tak punya. Atau berparfum Prancis, di sepanjang jalan menguarkan dengan sengaja kepada para penikmat gratisan.
'Anak itu sungguh metroseksual.'
Begitu bisik bisik salah satu perempuan yang melirik dengan malu, sementara calon suaminya tak mengetahui.
Ini sistem yang baru. Meninggalkan, menjejakkan sepenggal kenangan yang terus terpatri di setiap benak orang. Menimbulkan sesuatu yang tak biasa. Memperagakan segala keunggulan, menyombongkan diri, dan menikmati eksistensi diri.
Kembali lagi, pemuda itu selalu menatap berkaca kaca di sepanjang perjalanan dirinya. Tak peduli, nenek nenek yang tengah bergosip akrab, menertawakan lelaki penuh gengsi plus aura yang menawan. Sebentar lagi, nasib baik akan mendatanginya. Cepat, tak lambat lagi, karena ia telah mengubah dirinya. Selangkah lebih maju dibanding orang lain, untuk menimbulkan mode. Dan tak satupun yang mempunyai ide cemerlang, selain dirinya.
Ia melupakan CIA, KGB, Demokrasi, atau Komunis.
Yang ada di dalam otaknya adalah model fisik. Raga jiwanya. Konsep konsep pemikiran dirinya lebih baik dibanding para pencundang politik yang ujung ujungnya menyengsarakan orang kecil.
Mode, mode, dan mode, laksana para peragawati berlenggok di catwalk. Menawarkan baju baju berharga jutaan kepada para borju. Dan selanjutnya, tidur dengan puas berdamping botol botol tuak moderen.
Mari mencipta mode yang bertanggungjawab. Apakah itu? Tidak tahu, karena otak ini sudah kosong, dipenuhi oleh beban beban hidup yang menghimpit, kosong karena tak mampu lagi berpikir dengan pertimbangan jernih dan linear. Semua serasa saling bertindihan, tak ada ujung maupun pangkal, dan kita sangat menikmati. Karena kita dididik di dunia yang memajukan kadar materialitas, jika kurang daripadanya maka enyahlah dari persaingan hidup. Menggantungkan tubuh renta kepada para pemilik pemilik modal, dan jika tak mampu bertahan, utang utang siap menggantung leher. Berjumpa dengan para Penjagal suruhan Bank Bank ala Barat. Dan menangislah dengan sesenggukan, benar benar sesenggukan.
Oleh karena itu, ciptakan mode yang menguntungkan orang orang miskin. Nah, perlu dijabarkan.
MODE ... MODE
'Anak itu sungguh metroseksual.'
Begitu bisik bisik salah satu perempuan yang melirik dengan malu, sementara calon suaminya tak mengetahui.
Ini sistem yang baru. Meninggalkan, menjejakkan sepenggal kenangan yang terus terpatri di setiap benak orang. Menimbulkan sesuatu yang tak biasa. Memperagakan segala keunggulan, menyombongkan diri, dan menikmati eksistensi diri.
Kembali lagi, pemuda itu selalu menatap berkaca kaca di sepanjang perjalanan dirinya. Tak peduli, nenek nenek yang tengah bergosip akrab, menertawakan lelaki penuh gengsi plus aura yang menawan. Sebentar lagi, nasib baik akan mendatanginya. Cepat, tak lambat lagi, karena ia telah mengubah dirinya. Selangkah lebih maju dibanding orang lain, untuk menimbulkan mode. Dan tak satupun yang mempunyai ide cemerlang, selain dirinya.
Ia melupakan CIA, KGB, Demokrasi, atau Komunis.
Yang ada di dalam otaknya adalah model fisik. Raga jiwanya. Konsep konsep pemikiran dirinya lebih baik dibanding para pencundang politik yang ujung ujungnya menyengsarakan orang kecil.
Mode, mode, dan mode, laksana para peragawati berlenggok di catwalk. Menawarkan baju baju berharga jutaan kepada para borju. Dan selanjutnya, tidur dengan puas berdamping botol botol tuak moderen.
Mari mencipta mode yang bertanggungjawab. Apakah itu? Tidak tahu, karena otak ini sudah kosong, dipenuhi oleh beban beban hidup yang menghimpit, kosong karena tak mampu lagi berpikir dengan pertimbangan jernih dan linear. Semua serasa saling bertindihan, tak ada ujung maupun pangkal, dan kita sangat menikmati. Karena kita dididik di dunia yang memajukan kadar materialitas, jika kurang daripadanya maka enyahlah dari persaingan hidup. Menggantungkan tubuh renta kepada para pemilik pemilik modal, dan jika tak mampu bertahan, utang utang siap menggantung leher. Berjumpa dengan para Penjagal suruhan Bank Bank ala Barat. Dan menangislah dengan sesenggukan, benar benar sesenggukan.
Oleh karena itu, ciptakan mode yang menguntungkan orang orang miskin. Nah, perlu dijabarkan.
MODE ... MODE
Post a Comment