Aku Masih Hidup: Dari Samurai ke Ronin
Aku kini sendiri. Tanpa tuan. Bukan samurai, tapi ronin. Tuanku idak mangkat, ia membiarkanku lepas. Melepasku karena telah percaya diriku mampu. Bukankah ini yang kuinginkan sejak lama? Hidup tak bergantung. Mandiri tanpa pernah dipaksa.
Empat tahun aku berada di salam sangkar. Emas dan makanan telah tersedia. Gemilang dan hanya keselamatan tuanku yang selalu kuperhatikan. Tak lebih dari itu. Jika ada tambahan, badanku membesar. Karena aku tak pernah bergerak. Bukankah itu yang kau hindari? Kaulawan dengan penamu yang kau anggap tajam. Bukan pedang.
Samurai, sejak kapan kau mengaku pendekar tangguh itu? Kau bukan siapa-siapa. Hatimu separuh, jiwamu pula. Samurai adalah penuh mengabdi, dirimu sekelumit. Jadi sempurna sudah, lepaskan sejarah pengakuanmu tentang SAMURAI.
Ronin, itulah diriku sekarang. Bukankah tantangan itu telah nyata? Ia menggelandang, sama sekarang denganmu. Tapi ada yang belum, apakah kau masih memiliki jiwa samurai? Ronin tetap samurai, hanya tak bertuan. Jiwanya tetap mengabdi. Apakah kau masih ingin menjadi ronin? Atau, bebas bas bas bas? Tak tersisa kesabaran dan memberangus nama tuanmu? Belum menemukan jawabannya.
Samurai, ronin, istana, ataupun berkeliaran. Semua hanyalah penanda. Saat sang waktu memutuskan, apakah penanda-penanda itu masih berlaku? Aku yakin TIDAK. Jiwa selalu baru. Tak ada kata penuh, selalu ada kerja keras mengisi bak kebaikan. Bocor, bocor, selalu menyusut volume dengan lubang-lubang di ember. Tugasku hanya mengisi bak dengan air karyaku. Bukan untuk menuntut, Ada masa pembalasan, dan itu terkunci rapat di balik rahasia Tuhan. Hanya orang-orang yang sabar berhak melihat ornamen cantik di dalam ruang jiwa. Aku?
Empat tahun aku berada di salam sangkar. Emas dan makanan telah tersedia. Gemilang dan hanya keselamatan tuanku yang selalu kuperhatikan. Tak lebih dari itu. Jika ada tambahan, badanku membesar. Karena aku tak pernah bergerak. Bukankah itu yang kau hindari? Kaulawan dengan penamu yang kau anggap tajam. Bukan pedang.
Samurai, sejak kapan kau mengaku pendekar tangguh itu? Kau bukan siapa-siapa. Hatimu separuh, jiwamu pula. Samurai adalah penuh mengabdi, dirimu sekelumit. Jadi sempurna sudah, lepaskan sejarah pengakuanmu tentang SAMURAI.
Ronin, itulah diriku sekarang. Bukankah tantangan itu telah nyata? Ia menggelandang, sama sekarang denganmu. Tapi ada yang belum, apakah kau masih memiliki jiwa samurai? Ronin tetap samurai, hanya tak bertuan. Jiwanya tetap mengabdi. Apakah kau masih ingin menjadi ronin? Atau, bebas bas bas bas? Tak tersisa kesabaran dan memberangus nama tuanmu? Belum menemukan jawabannya.
Samurai, ronin, istana, ataupun berkeliaran. Semua hanyalah penanda. Saat sang waktu memutuskan, apakah penanda-penanda itu masih berlaku? Aku yakin TIDAK. Jiwa selalu baru. Tak ada kata penuh, selalu ada kerja keras mengisi bak kebaikan. Bocor, bocor, selalu menyusut volume dengan lubang-lubang di ember. Tugasku hanya mengisi bak dengan air karyaku. Bukan untuk menuntut, Ada masa pembalasan, dan itu terkunci rapat di balik rahasia Tuhan. Hanya orang-orang yang sabar berhak melihat ornamen cantik di dalam ruang jiwa. Aku?
BalasHapusSudah, jadilah saja sahayaku.... Kujanjikan kau Annelies Mellema. Ah janganlah, kau emaknya saja, putrinya untukku. Cocok?
Tunggu gebrakanq y!
BalasHapusRncna aq mau kBelanda.Kerja,kuliah,nulis,cr istri orang sana,n pindah warga negara.Maafkan aq ya.
BalasHapusAnnelies tu bruin bastard, tau.... Tak tulen kebelandaannya.
Ga masalah kn dgn Belanda?Aq rasa dl qt bkn dijajah.Qt aj yg mauw djajah.So,nikmati sj.Ok
BalasHapus
BalasHapusJusteru karena tak tulenlah, makanya rancu, Dab.... Belanda tidak, Pribumi pun bukan. Prek. Selama cakep, mana ku peduli rasnya apa.
Aq setuju.Perilaku rasis hrs qt bantai!
BalasHapusDi dunia kerja pun bgt.
Gantung bos yg migrain mlhat anak buahnya!
Kirimkn k forum yudisial.
BalasHapusAh, kau mulai terlibat perasaanmu sendiri!!!
Maaf Pha.
BalasHapusItu mungkin apresiasimu aja terhadap jawabanku
aku fine fine sajah kok
BalasHapusAku malah cemas kalau kau fine-fine saja. Kalau kau fine maka majallah penamu, mandullah engkau jadinya. Crot.
Tak ada kata Mundur buatku!
BalasHapusHarus melaju terus
BalasHapusTembok itu keras, Ndhy. Dari beton, bukan dari rempeyek. Sebaiknya pelajari juga teknik menghindar.
Oh pasti.Harus dicari celah.Eh,emang aq babi ngepet yah?Kalo ad tmbok y pakai reteng dong :p
BalasHapusKau Andhy Ngepet. Biar aku saja yang jaga lilinnya. Atau kau lebih suka kalau Teh Dalembanget yang jaga lilin? Oya bagaimana persahabatanmu dengan Nyonya Imut itu?
BalasHapusYa siapapun yang sayang aku, berhak jadi penjaga lilin.
BalasHapusJangan cemburu Pha. Dia teman baru, sahabat baru, dan pembimbing spiritualku.
Yang pasti, kalau kena sawan, dia sanggup ngobati aku
BalasHapusLah, kalau lagi ngepet, sawanmu mana mungkin kambuh.... Alesan, aku curiga kau hendak mengadopsi anaknya secara paksa.
Lah cemburu amir!
BalasHapusKartu fans andhysmarty #001 msh dkamu kn?April mah 007.Tp dia zaman timothy dalton
BalasHapusYang 5 orang lagi siapa?
Catat y:
BalasHapus2.Frank sinatra
3.Marlyn monroe
4.Nike Ardilla
5.Duet suzana bokir
6.Geby
almrhum smua y
BalasHapusOh, kau tengah menghimpun para hantu sebagai penggemarmu? Mulai doyan mistik, kau ini.
Aq trcerahkan stlh ktmu syekh April.Ha6.
BalasHapusAh km gmn?Klenik tu pntng jg!Brang siapa tak prcya,bkn org asli Rindunesia.Ksuxesan brawal dr sini.
BalasHapusItu petuah Syekh April ya?
Yes.Tiada sangsi bagi dia.Smg kelangsingan sgr merayapi tbuhnya.Amin.
BalasHapus
BalasHapusOh, Syekh April ndutty ya?
Tanya aj diri.Ha6.Sst,anak dia,jg anakq,br sakit.Mari qt doakn smg Alif sehat."Alif,anak adopsiq.Papa beliin mainan utk Alif.Smbuh y.Papa jnji ga nakal lg.Oke."
BalasHapusApa iya kau bisa gak nakal lagi.... Aku percaya pada hidayah, tapi kalo jatuhnya ke kau kok rasanya mustahil ya....
BalasHapus>:p
Ye,orang jahat g slamany d dlam bui.Dah wjar berkeliaran di gedung2.Jd hdayah brlaku pula pdq
BalasHapus