Tunggu dulu. Si Ronin minum tuak di Neraka #101
Girang aku gemilang. Karang jiwaku menghilang. Membatu oleh sobatku. Keluar dan masuk tanpa henti seluruh rasa. Dari ia yang ingin aku binasa. Terkubur di dasar samudera.
Gelap aku meratap. Barang secuil hasrat kini oleh diriku. Tak mampu keluar hanya masuk segala pilu. Dari angkuh yang terpiara. Menggantung di batas impian dan nyata.
Sambang menembus bayang. Berkisah tentang kesah. Masuk keluar dalam pesona. Dari mereka yang berasa. Menyambung mimpi kembali dekat jemari.
Gelap aku meratap. Barang secuil hasrat kini oleh diriku. Tak mampu keluar hanya masuk segala pilu. Dari angkuh yang terpiara. Menggantung di batas impian dan nyata.
Sambang menembus bayang. Berkisah tentang kesah. Masuk keluar dalam pesona. Dari mereka yang berasa. Menyambung mimpi kembali dekat jemari.
baca judulnya RONIN kirain mau cerita ttg Musashi.... lah, ternyata... ga mudeng aku ni ceritanya apa :))
BalasHapusIni adalah ini. Itu adalah itu. Ini dan itu menjadi brutu goreng
BalasHapushalah...
BalasHapus100% halah
BalasHapus
BalasHapusMbah Nikin dan Pakde Andhy membahas brutu. Sengal-sengal napas tua. Alfa Lubis gatal tangan, permainkan para saksi sejarah, bak coret di arca batu.
Grafiti yang bengal. Layak disuntik mati.
BalasHapus
BalasHapusIya, aku setuju. Ndak menghargai sejarah. Walau menyembah arca batu pun tak masuk pula dalam kamusku.
Kamusmu JS Badudu ya?
BalasHapus
BalasHapusBukan, Poerwadarminta.
Pantesan rasanya agak beda. Tapi lohat sama.
BalasHapus
BalasHapusLogat.
Bukan lohat.
Kurang teliti.
Berhamburan.
Tak seksama.
Gajimu bulan ini kupotong dua puluh persen.
Sengaja. Pak Harto sering bilang gtu ko. Inget ga?
BalasHapus
BalasHapusNgga.
PPkn pasti dapat 4!
BalasHapusKapolda sumut marah pdamu kan?
BalasHapusHus, sudah diganti itu, Ndhy.... Konon karena PPKN-nya dapat 4. Mata pelajaran Menangani Demonstran malah cuman dapat 2.
Kerjaan di kelas cuma ngiler sambil bayangin Ibu kita Kartini si.
BalasHapus
BalasHapusIbu Kartini aduhai, ya?
Yang aduhai tu konde punya dia.
BalasHapus