Millionaire, Yes I am!
Jika teman teman saya telah mendahului saya dalam hal kekayaan, saya tak kuatir. Tinggal menunggu waktu, gelar millionare akan saya pegang. Tak perlu menyangsikan, karena itu adalah hal yang tak mustahil. Dunia, lima puluh lima puluh, seperti dadu tapi hanya dua sisi. Empat sisi, saya buang untuk dipertaruhkan:
Dan satu banding empat di tangan bandar judi.
Setengah setengah di tangan diri saya dan Tuhan. Saya berlaku sebagai insan yang memohon, selebihnya saya serahkan kepada pembuat hidup.
Millionaire itu akan datang. Tak perlu cemas. Seiring usaha dan kemauan untuk terus belajar.
Keping keping mengumpul menjadi sekantung. Membelanjakan satu persatu dengan rasa terukur. Tak berlebihan, karena itu tak disukai oleh Tuhan. Jika kepingan itu berubah tempat di brangkas, bersyukur dengan menyantuni orang orang yang berhak olehnya. Entah apalagi yang dilakukan. Karena, milyaran uang bisa jadi mengubah segalanya. Semoga tetap amanah. Terus berbuat baik, ada ataupun tanpa keping keping itu.
Dan satu banding empat di tangan bandar judi.
Setengah setengah di tangan diri saya dan Tuhan. Saya berlaku sebagai insan yang memohon, selebihnya saya serahkan kepada pembuat hidup.
Millionaire itu akan datang. Tak perlu cemas. Seiring usaha dan kemauan untuk terus belajar.
Keping keping mengumpul menjadi sekantung. Membelanjakan satu persatu dengan rasa terukur. Tak berlebihan, karena itu tak disukai oleh Tuhan. Jika kepingan itu berubah tempat di brangkas, bersyukur dengan menyantuni orang orang yang berhak olehnya. Entah apalagi yang dilakukan. Karena, milyaran uang bisa jadi mengubah segalanya. Semoga tetap amanah. Terus berbuat baik, ada ataupun tanpa keping keping itu.
Post a Comment