Eksplorasi Bersahabat
Sekuat manakah pribadimu, mari kita bertaruh. Antara permainan dan sesungguhnya. Masih bias, tak ada patokan. Dan marilah melakukan permainan. Yang mengukur sejauh mana kadar pertemanan. Kau menjauhi saya, saya meninggalkan dirimu, atau kita biasa saja. Setahun lebih kita berada dalam tempat pematangan. Entah siapa yang akan cepat keluar, dirimu atau diri saya.
Mari, mari bermain sepuas hati. Semantap hati, sebelum kita memutuskan apakah kita layak bersahabat, atau sekadar berteman, dan menuju desa masing masing yang hendak dibangun. Silakan bereksplorasi, dan saya terus mencari jalan agar saya bisa dirimu terima. Menjadi seorang yang seperti saudara kandung. Bahkan melebihi. Yang menikmatimu dalam suka maupun duka. Tak mempermasalahkan segala hal yang menempel di ragamu. Tak mengungkit ungkit kesalahan. Dan membangkitkan dirimu saat terperosok dalam masalah segelap apapun. Saya ingin seperti itu.
Mari, mari bermain sepuas hati. Semantap hati, sebelum kita memutuskan apakah kita layak bersahabat, atau sekadar berteman, dan menuju desa masing masing yang hendak dibangun. Silakan bereksplorasi, dan saya terus mencari jalan agar saya bisa dirimu terima. Menjadi seorang yang seperti saudara kandung. Bahkan melebihi. Yang menikmatimu dalam suka maupun duka. Tak mempermasalahkan segala hal yang menempel di ragamu. Tak mengungkit ungkit kesalahan. Dan membangkitkan dirimu saat terperosok dalam masalah segelap apapun. Saya ingin seperti itu.
Post a Comment