Merebaknya Paham Neo Sosialisme di Indonesia
Sosialisme, aku tak begitu tahu. Aku lulusan teknik, tidak mengenal politik. Identikkah dengan komunisme? Aku tak peduli. Yang kutahu, sosialisme adalah nama yang cantik juga seksi. Jika diembuskan oleh bibir perempuan sejelek apapun, segendut apapun, di telinga terasa asyik dan langsung meluncur ke hati. Seberapa besar keingintahuanku tentang paham yang satu ini? Jawabanku, sangat besar.
Beruntung aku tidak kuliah di jurusan politik. Aku membayangkan jika aku belajar di sana, dijamin rasa penasaranku tentang dunia politik akan kecil. Bahkan tak ada sama sekali. Setidaknya cita citaku untuk membuat novel kental nuansa politik berawal dari hal ini. Politik, sesuatu yang dicekokkan ke seluruh anak bangsa dengan tidak adil. Aku termasuk di dalamnya. Tak mempunyai posisi tawar dalam memberikan sumbangsih kepada bangsa ini. Negeri yang indah dengan carut marut politik, yang boleh dikatakan, sangat membuat bodoh.
Apa itu sosialisme?
Terus kucari. Apakah sosialisme itu Pramoedya dengan karya karyanya? Aku tidak yakin. Penulis yang kukagumi itu hanya terpengaruh saja. Tidak seutuhnya pembela sosialisme.
Atau, Hugo Chavez yang berani menantang Amerika Serikat untuk saat ini?
Jangan jangan Ahmaddinejad adalah pemimpin sosialis?
Mungkinkah sosialisme digemari di tanah air bernama Indonesia? Sosialisme yang bukan komunisme.
Beruntung aku tidak kuliah di jurusan politik. Aku membayangkan jika aku belajar di sana, dijamin rasa penasaranku tentang dunia politik akan kecil. Bahkan tak ada sama sekali. Setidaknya cita citaku untuk membuat novel kental nuansa politik berawal dari hal ini. Politik, sesuatu yang dicekokkan ke seluruh anak bangsa dengan tidak adil. Aku termasuk di dalamnya. Tak mempunyai posisi tawar dalam memberikan sumbangsih kepada bangsa ini. Negeri yang indah dengan carut marut politik, yang boleh dikatakan, sangat membuat bodoh.
Apa itu sosialisme?
Terus kucari. Apakah sosialisme itu Pramoedya dengan karya karyanya? Aku tidak yakin. Penulis yang kukagumi itu hanya terpengaruh saja. Tidak seutuhnya pembela sosialisme.
Atau, Hugo Chavez yang berani menantang Amerika Serikat untuk saat ini?
Jangan jangan Ahmaddinejad adalah pemimpin sosialis?
Mungkinkah sosialisme digemari di tanah air bernama Indonesia? Sosialisme yang bukan komunisme.
BalasHapusApakah poto jelekmu itu juga mendapat pengaruh sosialis? Menarik juga.
Tak ada hubungannya. Yang pasti, ga pakai jas dengan emblem Partai Sosialis, wajahku jadi buruk.
BalasHapusBelum kering je
BalasHapusPerlukah kau lilitkan setangan merah di lenganmu? Biar tambah menjiwai. Trus kau tenteng senapan otomatis kemana-mana, biar gagah. Segera kau hadapi regu tembak.
Woi, aku bukan komunis tahu. Yang pasti aku juga Garudais. Juga Kapitalis. Gado gado lah.
BalasHapus
BalasHapusAku, krisis saja.
O pantas. Rambutmu kribo
BalasHapus
BalasHapusSak karepmu, Ndhy. Ikal dan kribo itu beda, tau.
Ikal Bawal goreng 8500
BalasHapuskribo bawang goreng, mau?
Gratis nelvon 50 jam nonstop ampe lambe njeber
BalasHapus50 jam ngomong denganmu, bisa gila juga.
Ah yg benar. Guwe ga gile kale.
BalasHapus
BalasHapusAku yang bisa gila.
Masukkan ke RSJ kelas ekonomi kalang kabut. Kalau tidak bisa bayar biaya perawatan, disuntik mati. Dikubur tanpa peti. Selamat.
BalasHapus
BalasHapusMacam IPDN saja, maen kubur sembarangan.
Efek Wedhus Gembel.
BalasHapusSudah puas diberitakan, wartawan beralih memberitakan artis. Lebih aman, tak diancam UU anti subversif.
BalasHapusO iya. Mengubur Praja, ancamannya subversif ya?
Ancamane hukum gantung ae. Ralat. Hakime digelitikin Pengacara Lubis.
BalasHapusyang sosialisme (neo sosialisme) itu bukan barang daganga ydb bisa di obral dengan mudah dan murah. dia adalah cita-cita Pendiri Bangsa yg di tempuh dengan penuh perjuangan dan pengorbanan
BalasHapusMengutip kata mutiara bu Mega, buat Bang Yusuf dan kite semuah: MERDEKAAAA ....
BalasHapusSudah banyak yang jadi korban Beng. Maka kita musti berdoah. Woke. He6
MERDEKA JUGA
BalasHapus