Header Ads

CPNS DOSEN 2014 ( Bagian 18): Menanti Hasil


Banyak orang bilang kalau menunggu membosankan. Saya biasanya melawan anggapan itu dengan melakukan aktivitas membaca, mengisi TTS, lihat lihat lapak jualan online namun tak berhasrat membelinya, dan kegiatan lain pengusir jemu. Berhasil semua itu. Namun, untuk menunggu hasil tes TKD CPNS, itu tak berlaku. Saya terserang kebosanan!

Lepas 7 Oktober 2014, pikiran saya kisruh. Kerja di proyek tak tenang, tidur tak nyenyak dan sering mengigau, dan buang air besar tak lancar. Bayangan tak lulus mengejar ngejar saya. Bagaimana ini, kenapa itu, selalu muncul di otak saya yang bikin saya pusing. Jemari saya selalu gatal untuk membuka laman Kemdikbud. Seperti terjangkit obsesive compulsive, melakukan sesuatu secara berulang ulang, saya berharap tiap saya buka website itu segera ada pengumuman kelulusan.

'Sehat, Le?' tanya ibu saya.

'Tidak, Bu.' jawab saya tak bersemangat di kantor proyek. Suasana proyek yang sering terjadi cek cok antara mandor yang menagih uang memperkeruh keadaan.

'Kenapa?'

Saya jelaskan pada ibu jika saya terserang stres. Pikiran saya sudah berada di kelas dengan mahasiswa mendengarkan petuah brilian dari saya. Namun, badan saya masih di proyek yang mengharuskan sampai malam memelototi gedung apartemen. Berulang kali saya bilang saya pengin balik rumah. Ibu menahan ide saya dan berkata dalam bijaksananya agar saya tetap bekerja sambil menunggu hasil ujian CPNS.

'Yakinlah, Le. Alloh akan menjawab usaha dan doamu!' kata ibu seperti embun lagi menyejukkan nurani saya.

Baik, Ibu. Saya tatap masa depan yang lebih cerah. Sementara, saya terus bekerja di proyek yang berarti kerja seadanya. Dan, untuk mengusir kebosanan, tiap jam istirahat saya melesat ke Mal Serpong Karawaci, Tangerang. Dalam seragam proyek lengkap dengan helm dan sepatu boot, saya jalan jalan cuci mata.

Tidak ada komentar