Header Ads

KOMEDI sebagai MEDIA MENGAJAR



'Gila, guyonan nggak eleganmu kamu pakai buat ngajar di kelas?!' sembur teman dosen saya di pulau seberang.

Namun saya punya keyakinan berbeda dengan metode pengajaran sohib saya yang cenderung memilih kaku dan kurang interaktif. Teman saya masih menggunakan pola lama yang satu arah ketika dosen memberi materi akan didengarkan secara tegang oleh mahasiswanya. Tanya jawab tangkas bin cerdas tak ada di cara pengajaran seperti itu.

'Komedi dan teknik sipil akan membaur jadi tontonan menarik, lho!' yakin saya.

'Apakah kau tak takut kalau nanti mahasiswamu tidak serius belajar?' tanya teman saya.

"Bagaimana menjelaskannya, ya?" batin saya.

Pada intinya, sistem belajar-mengajar di kelas yang akan saya kembangkan ialah entertaining technical class. Segala potensi yang saya miliki; pengalaman kerja lapangan, kemampuan mengarang indah, kelincahan berkomedi, dan kematangan menguasai materi teknik sipil, saya tampilkan secara interaktif yang membuat mahasiswa selalu pengin mengikuti kelas. Tak ada mahasiswa yang mengantuk beralasan materi membosankan atau sang dosen kejang kejang akibat stres tak mampu menguasai kelas. Kelas ialah ajang hiburan antara dosen dan mahasiswa!

Apa yang saya harus siapkan untuk membuat kelas hiburan teknik sipil?

1. Menguasai materi mata kuliah sudah pasti karena ini pokok dari sistem pembelajaran yang saya kembangkan.

2. Meracik banyolan semacam stand up comedy yang bahasannya dekat dengan mahasiswa, semisal kehidupan kos, percintaan kampus, isu yang segar dan tidak membikin mahasiswa bersungut sungut memikirkannya. Komedi hanya dijadikan sebagai selingan penyegar agar kelas bersifat serius dan santai. Saya percaya jika komedi mampu meningkatkan kapasitas otak menerima materi teknik sipil yang terkenal sebagai ilmu yang susah.

3. Format komedi dan materi ialah 40 : 60. Teman saya memprotes kalau empat puluh persen terlampau besar untuk menampilkan guyonan di lingkungan akademik. Secara sobat saya paham sekali karakter saya yang gemar berimajinasi akan merusak suasana kelas menjadi gaduh. Saya meyakinkannya kalau saya bisa menjinakkan mahasiswa.

Nah, tiba saatnya menguji format pembelajaran yang saya yakini itu. Tentunya ada tambal sulam nanti ketika mereviu suasana kelas saat saya mengajar. Semoga saja berhasil dan membuat mahasiswa makin nyaman dengan pola yang saya berikan.


Tidak ada komentar