Header Ads

CPNS DOSEN 2014 (Bagian 1): Petualangan Dimulai

Pengumuman Penerimaan CPNS Dosen 2014

4 September 2014, saya masih ingat saat itu saya berada di lantai 12 proyek apartemen Medina di Karawaci, Tangerang. Di antara kayu kayu dan papan papan bekas bekisting hasil pembukaan cor beton, saya membuka HP dan mendapat pesan dari sahabat saya:

'Danie, kesempatan terakhir kita jadi dosen, nih!' serunya di whatsapp sangat antusias. 'Buka saja website-nya! Kita adu nasib!'

Bukan mengeluh, sih. Cuma, perjalanan pencarian pekerjaan yang sesuai keinginan saya bisa dikatakan sangat berliku. Inilah kesempatan terbaik saya, pikir saya kala itu. Eit, sebentar sebentar! Setelah saya cermati pengumuman rekrutmen itu, ada yang paling mengganjal.

Usia maksimum 35 tahun per 1 Desember 2014

Alah biyung, amit amit, berkali kali saya meletuskan kata tak percaya. Itu berarti, kesempatan saya tinggal sekali alias the last year. Kalau saya tidak berhasil, alamat pusing karena saya merasa tidak cocok lagi di dunia kontraktor. Pun jika tidak gol sebagai CPNS dosen, saya akan balik ke kampung halaman bantu bapa ibu berwirausaha. Jualan pulsa, semisal.

***

Terus terang, saya terdesak ketika itu. Lantai 12 seolah ingin memuntahkan tubuh saya untuk terjun ke tanah dan saya berkeping keping. Helm yang saya kenakan seperti menekan kepala saya hingga nyut nyutan. Belum lagi angin di ketinggian itu berhasil mendorong dorong badan saya. Bisikan bisikan aneh mulai masuk dan menyuruh saya untuk bunuh diri!

'Masa depanmu gelap! Sudah akhiri saja hidupmu!'

'Belum kawin, kerjaan ngga beres, mau apa lagi? Surga ada di tanah sana! Terjunlah!'

Ups, saya manusia punya agama. Tidak pantas melampiaskan kegamangan hidup dengan mencabut nyawa sendiri. Haram. Pikiran dan perasaan saya kendalikan untuk saya berpikir inilah tantangan yang kalau saya mampu melewatinya, hidup akan terang benderang. Saya yakin itu!

'Oke, oke!' seru saya. 'Saya turun ke bawah dan mulai susun strategi! Sekarang, atau tidak sama sekali ....'


Tidak ada komentar