Header Ads

CPNS DOSEN 2014 (Bagian 13): PANIK

Musibah itu datang saat ujian kurang dua jam lagi. Kacamata saya bermasalah dengan sekrup gagangnya lepas masuk ke got sewaktu saya duduk santai. Minus mata saya memaksa saya meraba raba got yang berisi lendir hitam. Saya panik waktu itu. Bagaimana jika pas ujian sekrup itu tidak saya temukan? Saya menggarap tes dengan ngawur, tak bisa lulus CPNS? Bapak ibu saya di rumah bagaimana dong? Saya tak tega mereka kecewa anak sulungnya tak mampu mengangkat derajat keluarga!

Aduk mengaduk got secara asal dan penuh keputusasaan, saya berhasil menemukan sekrup mini gagang kacamata. Syukur saya panjatkan ke pohon, saya bilas sekrup dengan air mineral dan keringkan dengan tisu. Saya coba betulkan kacamata, namun nihil. Tidak ada alat yang bisa memutar sekrup masuk ke lubang gagang kacamata. Pakai lidi atau ranting kering, tak membuahkan hasil. Pun saya bangkit menuju koperasi kantor Pusbangtendik untuk beli cutter. Ujungnya bisa dipakai kan? 

'Sejam lagi ....' saya mengamati jam tangan saya.

Jarum jam seperti bergerak sangat cepat. Saya mengamati para peserta lain sibuk membuka buka buku latihan CPNS, memelototi layar laptop, sembari sesekali menggerak gerakkan bibirnya seakan seorang dukun yang tengah beroperasi.

Perut saya bergejolak karena stres melanda. Banyak bintang di atas kepala saya. Pengin menangkapnya satu dan menjualnya ke toko perhiasan Tionghoa. Sepertinya, saya harus makan lagi biar gelisah hilang. Keringat bercucuran membasahi kemeja saya. Gerah sekali Depok Sawangan kala itu. Pun saya beranjak ke warung makan di luar Pusbangtendik. Tepat satu langkah meninggalkan gerbang, ada kabar tidak enak: listrik padam!


Tidak ada komentar