Header Ads

TIMNAS yang BOCOR


Sebelumnya, saya memohon maaf jika tulisan ini akan menyinggung perasaan pecinta bola tanah air. Jujur saya mengatakan jika menurut saya sudahi saja harapan Timnas Sepakbola Nusantara akan kampiun di kancah internasional. Saya bukan dukun tapi bolehlah saya memprediksi itu sulit terwujudkan karena banyak faktor yang menahan laju prestasi timnas.

Anda sekalian lebih fasih mengerti kekuatan dan kelemahan timnas. Saya hanya mengulik penampakan mutakhir setelah saya menyimak kekalahan timnas atas Thailand 0 - 5. Baiklah, saya akan mengurai pelan pelan agar Anda tak menganggap saya serampangan pendapat saya.

KOSTUM TAK BERKONSEP

Sekali lagi, ini pendapat pribadi saya dan janganlah Anda membully saya jika penilaian saya mengusik harga diri Anda sebagai bangsa. Tidak usahlah Anda mengatakan saya pengkhianat bangsa bahkan mengafirkan saya. Tidak sekali sekali saya berniat buruk, Saudara.

Cermatilah kostum timnas atau orang muda sekarang menyebut jersey sembari memonyong monyongkan bibir biar orang menyangka keBritish British an. Apa yang salah dengan jersey terbaru timnas?

Warna merah sudah keren. Menyala seolah menantang lawan biar minder. Namun sebetulnya konsep pemilihan warna merah juga bisa dipatahkan karena justru lawan bisa memosisikan diri mereka sebagai banteng matador yang akan lebih beringas yang walhasil semakin ganas memborbardir pertahanan timnas.

Ornamen warna hijau di lengan dan bawahan malah tampak seperti kertas krep yang biasa dipakai anak SD berprakarya. Ini membingungkan seolah anggota tim memakai kaos tambahan di dalam yang ukurannya lebih besar. Secara keindahan berbusana sangat tidak elegan cenderung norak.

Parahnya, ornamen tambahan ini seakan memberi sinyal "efek lampu laku lintas". Hijau bukankah warna yang menyuruh pengendara memacu motor atau mobilnya? Timnas seolah memberi ucapan pada lawannya:
"Silakan bikin gol sebanyak banyaknya ke gawang kami! Monggo ...."

FAKTOR KUMIS

Timnas Asian Games Incheon, Korea Selatan, saat ini paling berat menimpa beban. Pasalnya, menteri pemuda dan olahraga sekarang Roy Suryo. Dari terawang yang saya lakukan, raut wajah kebingungan saat Thailand mengandaskan mereka, para pemain sesekali mengusap wajah letih mereka. Dan itu apa? Mereka kaya terbebani kumis.

Bukankah Aji Santoso sebagai pelatih berpostur sama dengan Roy Suryo. Memang tadi waktu melawan Thailand, Aji mengeruk tuntas kumisnya. Tapi, itu kan baru saja. Di hari hari berlatih, Aji berkumis dan ini memengaruhi mental pemain. Mereka jadi goyang fokus dan tak mampu membedakan mana Roy dan Aji. Instruksi mana yang mereka dengar; Roy atau Aji?

Dua itu saja masukan tak bermakna saya. Kurang lebihnya saya mohon maaf. Kesempurnaan hanya milik Allah. Terima kasih. Dan majulah Timnas Nusantara di tahun entah kita tidak pernah tahu.
Salam santun.

1 komentar:

  1. Hey Sobat pecinta game Slot, sabung ayam dan game oline menarik lainnya...
    Lagi berkunjung pagi ni...
    Lagi browsing blogpost, trs sampai ke sini.
    :)
    Mantep tulisannya, ditunggu tulisan selanjutnya ya Sob.
    Main balik kesini https://www.demoslotonline.net/review-game-slot-crazy-7s/ ya Sob...

    BalasHapus