Header Ads

MENULIS itu MUDAH! : Apakah Menulis Bakat atau Buah Kerja Keras?


Sering sekali kita mendengarkan saudara atau terdekat Anda mengatakan jika menulis itu sulit. Pula selentingan kabar menyebutkan jika "Ah, saya tidak berbakat menulis, kenapa harus melakukannya! Buang buang waktu saja!".

Buang pemikiran itu karena semuanya membelenggu. Menulis adalah suatu kebebasan yang seiring berjalannya waktu akan mematangkan kepribadian kita. Dari proses kreatif menulis, kita akan terbiasa untuk meninjau dari berbagai sudut pandang terhadap suatu kasus yang capaiannya sebuah kebijakan dalam hidup. Lalu, kembali pada pertanyaan awal, menulis itu bakat atau buah kerja keras?

Saya cenderung memilih jika tulisan yang keren dan berkarakter ialah hasil kerja keras yang tak putus. Memang benar, bakat yang Tuhan berikan sangat berpengaruh, namun itu tidak mutlak. Banyak orang yang punya bakat menulis menganggap dirinya lebih baik dari yang lain dan bermalas malasan untuk berlatih menulis. Pun jika tulisan yang ia kirimkan ke penerbit atau redaksi surat kabar tidak tembus, si penulis berbakat nir usaha akan menyalahkan siapa saja dan berujung pada frustasi. Inilah yang menggerogoti mental sang penulis berbakat tadi.

Ada baiknya, kita hilangkan saja kata "bakat"! Anggap kita semua berada di garis START yang sama dan tanpa bekal apapun dari Tuhan. Adil bukan? Siapa yang punya kekuatan fisik prima dan tekad kuat untuk mencapai garis finish paling awal, tentulah ia akan jadi penulis berkarakter.

Namun usaha keras musti diimbangi dengan doa sehingga kita tak terjerumus pada pemikiran tanpa ujung. Tetapkan target, selesaikan naskah, kirim ke penerbit, dan berdoalah semoga karya kita bisa beredar di pasar untuk meramaikan dunia literasi tanah air.

Salam menulis kreatif, Sobat!

Tidak ada komentar