Header Ads

Shinta Menculik Rahwana

Shinta meneguk minuman aneh. Kiranti yang ia beli kadaluarsa. Katanya sih di Indomaret, atau Alfamart, tapi yang jelas, tanggalnya sudah tak jelas dibaca. Ada baiknya, kita tidak bersuuzan, karena Tuhan akan memberi teguran pada kita.

Perut Shinta seperti ditusuk tusuk garpu, nyeri bukan kepalang. Ingin ia teriak sekencang kencangnya, tapi itu tak menunjukkan martabatny

a yang tinggi. Karena ia seorang permaisuri si Ramawijaya.

'Sialan, kenapa aku tadi beli segeran macam itu! Waktu datang bulanku belum datang padahal.' lengking Shinta.

Raja Rama sedang tugas ke luar negeri. Ke Afghanistan. Ia sedang berusaha menentramkan faksi faksi di Negeri Mullah itu agar tidak terus meletuskan amarah mereka. Rama menjadi ahli negosiasi untuk mendamaikan Afghanistan. Hanuman menemani perjalanan mulia Raja Rama.

'Sepi, Cuy!' seru Shinta sambil memperhatikan kalender. Ia menghitung hitung dengan gerak bibirnya yang tertahan. 'Masih lama Aak Rama pulang. Apa yang harus kulakukan ya?'

Setan seolah menyerang otak dan hati Shinta. Mendadak rasa sakit perutnya hilang berganti ide gila yang akan ia lakukan: Menculik Rahwana.

'Pasti keren kalau Rahwana kuculik!' tinju Shinta ke udara. 'Aku masukkan dia ke akuarium, kupajang di istana. Rakyatku boleh menontonnya dan kupungut biaya.'

Semua ini berawal dari rasa penasaran warga kerajaan yang gemas pada tindak bejat Rahwana. Raksasa itu seringkali mengadali para petani, membeli hasil panen dengan harga mencekik. Dasar Rahwana licik, ia tak pernah menampakkan muka. Anak anak buahnya yang beraksi kesetanan tanpa bisa pasukan keamanan Hanuman Cs berhasil menekuk mereka.

'Oke, aku berganti kostum dulu dengan Cat Woman!' kembali Shinta berseru. 'Kalau aku pakai baju Cat Woman yang seksi, Rahwana pasti bertekuk lutut di tangan dan pusarku.'

______
Sumber gambar : javafred.net

Tidak ada komentar