Header Ads

Paman Petani dan Si Kelinci

Kebun penuh sayuran. Hijau, memanjakan mata. Hasrat memetik, tahanlah. Tunggu beberapa minggu untuk dimasak. Disajikan di sore hari, di rintik hujan, bersama keluarga besar. Sayuran pendamping nasi, ditambah ikan bandeng goreng dengan sambal terasi yang memikat. Disambung dengan canda dan celoteh merata di ruang makan.

Satu kelinci mencari wortel berwarna nila. Melompat lompat, menengok ke kanan, bermaksud mencari aman dari musuh. Telinga panjang berdenyut, radar sang kelinci tahu jika ada makhluk lain di kebun itu. Langkah langkah cepat, terdengar jelas, ternyata ia adalah manusia. Paman Petani yang membawa cangkul di atas pundaknya. Bercaping, bercelana selutut dengan baju warna putih. Ia siap mengolah tanah di kebun. Atau, ia menyirami sayuran agar tumbuh subur.

‘Kelinci, sini!’ perintah Paman Petani.
Si Kelinci kebingungan. Jika mendekat, ia takut dagingnya akan menjadi sate. Tak memenuhi apa yang diingini Paman Petani, tak boleh nanti ia main lagi di kebun.
‘Cepat. Aku punya kejutan buatmu.’ seru Paman Petani.
Agak ragu, si Kelinci mendekat. Sorot matanya agak ragu, tapi ia memantapkan diri untuk melompat.
‘Kau tahu tidak? Raja hutan sudah mati,’ Paman Petani bersemangat. ‘Mau nggak kamu nggantiin? Jadi raja hutan.’
Wah, si Kelinci mulai curiga. Jangan jangan, ini hanya strategi si Paman untuk tidak membolehkannya mencari makan di kebun.
‘Enak loh, Nci. Jadi raja, kau dilayani. Makan sepuasnya.’ bujuk Paman Petani.
Si Kelinci mundur beberapa langkah.
‘Kenapa? Ndak pengin kamu jadi yang paling di dunia ini?’
Kelinci menggeleng.
‘Benarkah?’
Sekali lagi, si Kelinci menolak.
‘Kau belum siap ya?’ Paman Petani mencoba memaklumi. ‘Oke. Kalau belum, kau belajar saja di sini bersamaku.’
Si Kelinci melompat mendekat nyaris menabrak kaki Paman Petani.
‘Bantu aku ngurus kebun ini ya, Nci.’

Dan Paman Petani dan Si Kelinci menjadi karib untuk bertahun tahun lamanya. Kebun selanjutnya berubah menjadi perkebunan yang sangat luas. Kelinci masih setia kepada Paman Petani.

Meribut di www.andhysmarty.multiply.com


Tidak ada komentar