Pil KB Penolak Tsunami
Warga
Parangtritis ribut. Serombongan dokter yang mengaku dari Dinas Kesehatan
Jakarta mengunjungi kampung mereka. Berwajah berseri seri, berdandan
menjurus menor bak ondel ondel Betawi, mereka membagi bagikan
kontrasepsi: Pil KB.
Sontak kepala kampung Parangtritis uring uringan. Ia tersinggung oleh kedatangan para medis Jakarta yang sok sokan, yang ia kata tak punya k
Sontak kepala kampung Parangtritis uring uringan. Ia tersinggung oleh kedatangan para medis Jakarta yang sok sokan, yang ia kata tak punya k
epekaan dan pengetahuan tentang adab di Parangtritis.
'Saya cuma takut kalau Nyi Roro Kidul marah.' ucap Pak Kepala Kampung sambil mondar mandir di rumahnya. Ia belum menyusul ke pantai karena anaknya sedang panas, istrinya mencret parah, sehingga harus jaga sampai reda sakit anak dan istrinya.
'Kami harus bagaimana, Pak?' tanya ajudannya kebingungan. Ia seorang lelaki bertubuh kerempeng yang menandakan dirinya penggemar ritual berpuasa yang kelewatan.
Kepala kampung mempersilakan ajudannya untuk mengambil putusan. Ia sudah sangat pusing saat istrinya menjerit jerit bilang: 'Pak, gimana ini kok nggak mampet mampet! Dokter Puskesmas salah kasih obat, Pak ....'
'Sudah kamu balik saja ke pantai temui dokter dokter itu. Akal saya hilang untuk hari ini!' kata Pak Kepala Kampung.
'Baik, Pak.' pamit si ajudan.
Warga mengerumuni para dokter yang menjelaskan panjang lebar tentang kedahsyatan pil KB yang segera mereka bagikan para warga.
'Mohon Anda semua menerima uluran tangan kebaikan kami,' ucap seorang dokter yang sepertinya pemimpin dari rombongan. Ia berkacamata bulat, melihat orang orang dengan menunduk laiknya seorang profesor, dan mengunyah permen karet untuk ia gelembungkan dan ledakkan PLOK.
Si ajudan Kepala Kampung datang buru buru. Napasnya ngos ngosan seperti orang yang lolos dari kejaran anjing rabies.
‘Bagaimana bagaimana?’ tanyanya.
‘Oh, Pak Kades sudah hadir ….’ ucap si dokter ketua rombongan tadi berekspresi mencicit.
‘Saya bukan kepala kampung sini. Tapi saya didaulat untuk bisa memutuskan.’
‘Siap, Pak ….’
Lalu si dokter itu menjelaskan bagaimana khasiat Pil KB yang mereka katakan jika itu formula mutakhir yang dikembangkan oleh para dokter ahli.
‘Pak, Pil KB ini kalau dikonsumsi massal oleh warga sini akan menolak tsunami!’ jelas si dokter.
Mulut warga ternganga. Mereka tak percaya sama sekali. Selama ini, jika pantai pasang atau tsunami sekalipun, mereka yakin Nyi Roro Kidul sedang marah. Oleh karenanya, warga mempersembahkan macam macam sajian, melabuhkan bebungaan, pada sang penguasa Samudera Lautan Selatan itu.
‘Tidak percaya?’ tanya si dokter memaksa.
Warga memandangi si ajudan seolah menekan untuk segera menerima Pil KB Penolak Tsunami itu.
‘Baiklah, kita coba.’ Si ajudan memutuskan. ‘Kalau berhasil, Anda para dokter ke sinilah tiap bulan kasih lagi pil itu. Kalau Nyi Roro malah marah besar, ke ujung dunia manapun, kami kejar kalian!’
Sumber gambar: wahdah-buol.blogspot.com
'Saya cuma takut kalau Nyi Roro Kidul marah.' ucap Pak Kepala Kampung sambil mondar mandir di rumahnya. Ia belum menyusul ke pantai karena anaknya sedang panas, istrinya mencret parah, sehingga harus jaga sampai reda sakit anak dan istrinya.
'Kami harus bagaimana, Pak?' tanya ajudannya kebingungan. Ia seorang lelaki bertubuh kerempeng yang menandakan dirinya penggemar ritual berpuasa yang kelewatan.
Kepala kampung mempersilakan ajudannya untuk mengambil putusan. Ia sudah sangat pusing saat istrinya menjerit jerit bilang: 'Pak, gimana ini kok nggak mampet mampet! Dokter Puskesmas salah kasih obat, Pak ....'
'Sudah kamu balik saja ke pantai temui dokter dokter itu. Akal saya hilang untuk hari ini!' kata Pak Kepala Kampung.
'Baik, Pak.' pamit si ajudan.
Warga mengerumuni para dokter yang menjelaskan panjang lebar tentang kedahsyatan pil KB yang segera mereka bagikan para warga.
'Mohon Anda semua menerima uluran tangan kebaikan kami,' ucap seorang dokter yang sepertinya pemimpin dari rombongan. Ia berkacamata bulat, melihat orang orang dengan menunduk laiknya seorang profesor, dan mengunyah permen karet untuk ia gelembungkan dan ledakkan PLOK.
Si ajudan Kepala Kampung datang buru buru. Napasnya ngos ngosan seperti orang yang lolos dari kejaran anjing rabies.
‘Bagaimana bagaimana?’ tanyanya.
‘Oh, Pak Kades sudah hadir ….’ ucap si dokter ketua rombongan tadi berekspresi mencicit.
‘Saya bukan kepala kampung sini. Tapi saya didaulat untuk bisa memutuskan.’
‘Siap, Pak ….’
Lalu si dokter itu menjelaskan bagaimana khasiat Pil KB yang mereka katakan jika itu formula mutakhir yang dikembangkan oleh para dokter ahli.
‘Pak, Pil KB ini kalau dikonsumsi massal oleh warga sini akan menolak tsunami!’ jelas si dokter.
Mulut warga ternganga. Mereka tak percaya sama sekali. Selama ini, jika pantai pasang atau tsunami sekalipun, mereka yakin Nyi Roro Kidul sedang marah. Oleh karenanya, warga mempersembahkan macam macam sajian, melabuhkan bebungaan, pada sang penguasa Samudera Lautan Selatan itu.
‘Tidak percaya?’ tanya si dokter memaksa.
Warga memandangi si ajudan seolah menekan untuk segera menerima Pil KB Penolak Tsunami itu.
‘Baiklah, kita coba.’ Si ajudan memutuskan. ‘Kalau berhasil, Anda para dokter ke sinilah tiap bulan kasih lagi pil itu. Kalau Nyi Roro malah marah besar, ke ujung dunia manapun, kami kejar kalian!’
Sumber gambar: wahdah-buol.blogspot.com
Post a Comment