Nancy si Kapster Salon Ajaib
Jam 12 malam tepat mendadak di tengah hutan. Bagaimana bisa Nancy sampai di sini? Padahal, ia mengingat ingat, pukul delapan Nancy tidur di kamarnya setelah seharian bekerja sebagai kapster salon yang melelahkan.
Lima puluh cowok dan cewek Nancy pijit pijit kepala mereka. Dari yang cerewet seperti nenek sihir, dermawan yang kasih ia tips dan selipkan di behanya, d
an ada seorang nenek ganjen bercincin ngejreng di sepuluh jarinya.
'Sus, saya rasa, servis creambath Andalah yang paling enak di dunia!' seru si nenek.
'Ah, Ibu bisa saja ....' ucap Nancy malu malu kucing siam berbulu halus.
'Eh, nggak percaya.' si nenek menolehkan kepalanya yang penuh krim beraroma tape ketan. 'Saya ini Sus, dari umur tujuh tahun sudah dididik orang tua saya buat nyalon. Lihat sudah tua begini tetap saja bohay!'
Nancy mengulum senyumnya.
Yang paling menyedihkan saat seorang preman memalak Nancy untuk meng-creambath rambutnya padahal ia botak. Ia membentak bentak, menyemprotkan liur berbau comberannya sampai ke muka Nancy. Untung tingkat kesabaran Nancy melebihi manusia biasa. Ia menuruti si preman namun memakai balsam super panas ke kepalanya.
'Aduh, Jeng! Panas banget ini krim! Besok besok pakai yang ini lagi!' seru si preman.
Hari yang melelahkan namun juga bermakna bagi Nancy. Pulang sampai rumah, tak sempat cuci muka bahkan mandi, ia lemparkan tubuhnya ke busa tempat tidurnya yang tebalnya hanya lima senti. Meski sakit, itulah yang Nancy terus lakukan, karena itulah ritual ia bisa tidur lelap.
Sekarang Nancy di tengah hutan dikelilingi lima predator; macan, singa, serigala, trenggiling, dan satu manusia bugil berambut acak acakan. Apa yang akan Nancy lakukan?
'Sus, saya rasa, servis creambath Andalah yang paling enak di dunia!' seru si nenek.
'Ah, Ibu bisa saja ....' ucap Nancy malu malu kucing siam berbulu halus.
'Eh, nggak percaya.' si nenek menolehkan kepalanya yang penuh krim beraroma tape ketan. 'Saya ini Sus, dari umur tujuh tahun sudah dididik orang tua saya buat nyalon. Lihat sudah tua begini tetap saja bohay!'
Nancy mengulum senyumnya.
Yang paling menyedihkan saat seorang preman memalak Nancy untuk meng-creambath rambutnya padahal ia botak. Ia membentak bentak, menyemprotkan liur berbau comberannya sampai ke muka Nancy. Untung tingkat kesabaran Nancy melebihi manusia biasa. Ia menuruti si preman namun memakai balsam super panas ke kepalanya.
'Aduh, Jeng! Panas banget ini krim! Besok besok pakai yang ini lagi!' seru si preman.
Hari yang melelahkan namun juga bermakna bagi Nancy. Pulang sampai rumah, tak sempat cuci muka bahkan mandi, ia lemparkan tubuhnya ke busa tempat tidurnya yang tebalnya hanya lima senti. Meski sakit, itulah yang Nancy terus lakukan, karena itulah ritual ia bisa tidur lelap.
Sekarang Nancy di tengah hutan dikelilingi lima predator; macan, singa, serigala, trenggiling, dan satu manusia bugil berambut acak acakan. Apa yang akan Nancy lakukan?
Sumber gambar: carriere.blog.nl
Post a Comment