Header Ads

Mon Uncle (Jacques Tati, 1958): Orang Kaya Baru


Sekali lagi, film Prancis yang mengasyikkan.
Komedi satir tanpa harus melempar barang barang dan properti untuk memancing tawa para pemirsanya. Sangat kontras dengan realita pertunjukan tanah air dewasa ini. Mon Uncle bisa menjadi rujukan bagi para penggemar tontonan cerdas, menggelitik, tanpa harus menampilkan kekerasan a la Mussolini, Polpot, atau Hitler.

Keluarga kaya baru, dengan segala macam perabotan rumah tangga yang serba elektrik.

Sepasang suami istri, Mr dan Mrs Arpel, menikmati kehidupan baru yang serba wah bersama dengan seorang anak kecil mereka, Gerard. Anehnya, kebiasaan mereka semasa belum menjadi apa apa, masih menempel dan tak bisa ditinggalkan begitu saja.

Ketika tetangga baru mereka berkunjung, Mrs. Arpel dengan sigap menyalakan pancuran ikan hanya saat ada tamu datang. Selain itu, tidak akan pernah dinyalakan. Tentu ini untuk menunjukkan jika mereka berkelas elit, dan juga irit.

Konflik muncul saat Mr. Hulot, ipar Mr. Atler, mulai mempengaruhi pikiran Gerard kecil. Tingkah laku Mr. Hulot yang aneh dan sering kali membuat malu tak jarang diadopsi oleh keponakannya itu. Agar tak menjadi bumerang bagi status baru Mr. Hulot sebagai orang kaya baru, Mr. Atler memasukkan iparnya ke perusahan plastik.

Apa yang akan terjadi?

Mon Uncle yang memenangi Oscar 1958 sebagai film asing terbaik ini menampilkan keindahan artistik khas Prancis. Penuh simbol simbol, tak terduga, dan mengejutkan. Kritik yang ditampilkan tak terang terangan tapi masih tetap berkesan. Ditampilkan secara halus. Menyimak film ini harus pelan pelan. Jangan berharap menerima nilai nilai jika sebelum menonton sudah memiliki harapan yang muluk. Menontonlah dengan pikiran kosong, dibebaskan biarkan sutradara menghibur kita.

Secara umum, Mon Uncle adalah film komedi yang segar dan artistik.
7,5 bintang dari 10.

Meribut di www.rumahdanie.blogspot.com

Tidak ada komentar