Header Ads

My Name is Khan (Karan Johar, 2010)

Rating:
Category:Movies
Genre: Drama
Saya memberi nilai 4 dari 10.

Menonton My Name is Khan tak ubahnya menikmati gerakan seorang pendekar bertarung tapi tanpa rasa. Jurus jurus yang dikeluarkan terlalu banyak, tapi tak mematikan musuhnya.

Berharap lebih dengan akting duet Shahruh Khan dan Kajol, yang meroket di film Kuch Kuch Hota Hai, di menit menit awal sudah meluncur berbagai umpat dari mulut saya. Ya tidak segarang Imam Samudera saat mencecar musuhnya. Alias tidak sesuai dengan apa yang saya bayangkan.

Saya menikmati My Name is Khan dari soundtrack-nya. Lumayan bagus, meskipun seluruh album berisi hampir dengan melodi yang sama. Mengejar romantika belaka. Tapi saya maafkan, dan saya menikmati lagu lagu itu. Menahan nonton, saya menunggu 'demam tinggi' film My Name is Khan reda. Ini saya lakukan, agar kadar objektifitas saya bisa berjalan dengan semestinya.

Khan, seorang India dengan sindrom Asperger pergi ke Amerika Serikat. Dengan harapan bertemu dengan adiknya. Alih alih bertemu dengan sang adik, ia tertambat hatinya oleh seoranggadis Hindi yang bernama Mandira. Seorang janda beranak satu.

Dan konflik lama sekali muncul.

Dan tragedi WTC 9/11.

Dan ia dengan Mandira berantem.

Karena si anak Mandira tewas dihajar teman sekolahnya.

Dan Khan berniat bertemu dengan Presiden Bush.

Stres saya dibuatnya. Belum lagi soundtrack yang ditempelkan tak sesuai dengan adegan per adegan. Bikin naik pitam.

Wis, yang pasti, ini film membuat jantung berolahraga. Buruk. Tak mampu lagi saya membuat resensi.

Maafkan saya Kajol.




Ini film horor apa ya?

4 komentar:

  1. Sudah lama ga baca postingan sampean, apa kabar? Koq komennya berbeda...yang lain kasih poin bagus koq ini malah 4. Saya belum nonton sih...

    BalasHapus
  2. Halo Bang Hensam.
    Kabar yah lumayan. Sedang drop, berusaha naikin semangat. Ayo, semangat.
    Sudah lama tidak nulis saya Bang. Sibuk kuliah n bikin tugas tugas. hehe. Doakan semoga lancar ya.

    Menurut sudut pandang saya, My Name is Khan memang kurang bagus. Banyak yang ingin disampaikan di film itu, cuma semua terasa tidak dalam.
    Penginnya saya meresensi dengan baik, tapi energi saya menulis terkuras di aktifitas kampus. Maafkan. Hehehe. Harusnya ini bukan alasan bukan.

    Semangat.

    Bang Hensamfamily baikkah?
    Btw, tinggal di manakah gerangan?

    BalasHapus
  3. Lha...berarti PNS dan nyambi S2 gitu maksudnya. Wah...selamat ya...full activity.
    Bagaimanapun ..MNIK pencapaian Box Office nya gede banget. Kalau 3 Idiots sudah nonton belum. Saya suka film ini, inspiring banget meskipun ada beberapa adegan yang agak agak lebay khas Bollywood. Aamir Khan iz well.
    Saya domisili di Depok, kerja di Jakarta. Sampean wong Jogja ya...

    BalasHapus
  4. 3 Idiots sudah Bang. Ok punya dah.

    Ya kuliah Bang.

    Sik mau malming dulu ya hehehe

    BalasHapus