Header Ads

Mari Bersiul

Bersiul saya mengikuti dua bajing yang berkejaran. Di padang hijau, di dekat sebuah rumah tua, saya menikmati hari hari dengan tertawa. Dan bersiul. Memanggil para burung, dan menyatukan jiwa dengan embus angin yang sering bergesekan dengan dahan, yang menimbulkan suara mirip dengan siulan saya.

Tak terbayang berapa burung yang saya hibur. Banyak. Dari hari ke hari selalu berubah. Jenis dan bentuk burung burung itu. Juga dua bajing. Jika binatang itu, tetaplah berdua tak ada yang lain. Karena, langka tersemat pada mereka. Tahun lalu habis diburu oleh warga, karena desas desus buntut bajing menyembuhkan aneka penyakit. Sekarang tinggal dua bajing. Tak berani lagi warga menyantap. Dua orang mati, tersebut keracunan daging bajing. Itulah masa lalu tempat ini. Dan saya tetap bersiul, berharap kejadian mengerikan seperti itu tak terulang. Sungguh, binatang dan manusia harus saling menghargai. Siulan ini salah satu bentuk harmonisasi alam.

Siulan. Hanya sebentuk usaha untuk mengenal lebih jauh semesta yang melingkup diri

Tidak ada komentar