Header Ads

Memanusiakan para Teroris

Membayangkan anak turun para teroris mati secara perlahan. Menyandang predikat pengkhianat negara seperti keluarga PKI. Menyingkirkan kehidupan mereka akibat ulah tak berarah ayah mereka. Selanjutnya, tak boleh bersekolah di sana dan sini, mengurus KTP yang dibelit belitkan, atau bahkan diusir dari kampung kelahiran mereka.

Teroris adalah ideologi yang teramat personal. Layaknya tak mengikat perdarahan. Putus di satu nyawa saja. Selebihnya, jika generasi penerus masih mendapat pengaruh, tugas masyarakat menyadarkan.

Noordin M. Top sejatinya bukan apa apa. Kecil dirinya dibanding kekuatan bangsa ini yang berbudaya tua, namun menjadi sekarat karena sudut pandang tak berbagai arah. Osama bin Laden tidak usah dicatat dalam hati, biar ia berulah. Saat ini, kita hendaklah menyusun konsep baru berbangsa, berbaiklah kepada para teroris. Mendekati mereka, berbagi, mendengar dan menyampaikan argumen hangat antar kita. Tentu lebih hebat, daripada memuntahkan ribuan peluru. Teroris juga manusia.

Memimpikan Indonesia yang hangat.

4 komentar:


  1. Jadi takut masuk pesantren. Karena teroris setitik busuk pesantren sebelanga.

    BalasHapus
  2. Pesantren ya tidak segarang yang kita pikir, atau yang dicitrakan. Oleh siapa? Tak tahu.
    Santai saja

    BalasHapus

  3. Ada pesanan sponsor ya Ndy? Keknya kompleks ini je...

    BalasHapus