Header Ads

Jelly & Fish

Ikan dalam semangkuk jeli bercitarasa jeruk. Meliuk tubuh mengempas ekor dalam lambat kecepatan. Mengatupkan mata dengan terpaksa oleh kental cairan pekat kimiawi. Tak menyembul ke permukaan, tertambat di tengah, pula dasar mangkuk untuk beristirahat tak bersahabat. Ikan malang terenggut daya nalarnya sebagai makhluk yang bebas.

Semangkuk jeli, ikan bercerita, ia sendiri, bukan saya.

20 komentar:


  1. Enak ngga, Ndhy? Sepertinya perpaduan rasa yang eksotis, namun sayang lidahku ndeso.

    BalasHapus
  2. Ga enak. Aku muntah pas makan menu entu.

    BalasHapus
  3. Berarti kau juga ndeso. Taunya cuman makan bothok dan mangut.
    >:p

    BalasHapus

  4. Oya, cobain gerpuk ikan-ku, Ndhy, biar agak gemukan.

    BalasHapus
  5. Mending kurus. Diet ga terencana malah berkah.

    BalasHapus

  6. Ah, makin pintar kau ngalap berkah.

    BalasHapus
  7. Loh kan tempatku dekat Gunung Kemukus.

    BalasHapus
  8. Ye.Setiap pengalap berkah tahu tu gunung.

    BalasHapus
  9. Ada hubungannya dengan Lintang Kemukus Dini Hari? Halah, sotoy. Padahal aku belum baca buku tersebut.

    BalasHapus
  10. Maka membacalah. Agar tanyamu terjawab.

    BalasHapus

  11. Ndak sopan. Ngajak pengangguran bertaruh. Awas ya, kalau aku kaya, kuborong beras dari Purwowedi.

    BalasHapus

  12. Oya, pas kemaren Grobogan masuk tipi, kok kau ndak ada?

    BalasHapus
  13. Aku narik becak. La sutingna di sawah.

    BalasHapus

  14. Kebangetan, acara itu. Memangnya budaya itu cuma sawah dan padi??? Becak juga budaya!!! Aku bersimpati padamu, Ndhy.

    BalasHapus
  15. Ga tahu aku. Yang tahu, kemukus bolu cocok dilempar kepadamu.

    BalasHapus

  16. Mbok ya ngelempar duit sekarung tho, Ndhy.... Ngelempar bolu ngga bikin aku kaya....

    BalasHapus
  17. Dari mana aku dapat uang segitu?
    Kalo aku anak pejabat keuangan, pasti ayahku dah dpt kursi buatku. Aman duniaku.

    BalasHapus