Header Ads

Gus Dur for President 2009

Kubawa foto Gus Dur ke kotak pencontrengan suara. Meski tak ada calon bernama Abdurrahman Wahid, dan hanya si Anu dan si Itu, kulakukan ini untuk menghormati fatwa MUI. Agar tak masuk neraka jika menetapkan pilihan golput. Dengan kreativitas seadanya, setidaknya aku berusaha memilih walau tak ada pilihan karena batasan bernama Undang undang Pemilu yang diskriminatif.

Aku memilih Gus Dur bukan tanpa alasan. Tak mungkin kubocorkan ke khalayak hanya demi popularitas. Aku hanya menyimpannya dalam pemikiran, dan sistem pemilu negeri ini menjamin kerahasiaan pilihan tanpa ada rekayasa. Tapi untuk Gus Dur, aku terus terang karena negara Indonesia bersifat Demokratis.

Dan, waktunya kucontreng muka Gus Dur.

13 komentar:

  1. Aku ikutan ide Anda Pak... :D

    Aku juga fans Gus Dur :p

    BalasHapus
  2. Wong edan kabeh. Ha6
    mari kita laksanakan.

    BalasHapus
  3. Hah...Gus dur "ulama" kentut itukah? Masih bnyak pemimpin yg normal d indonesia,kenapa harus gus dur.? Bingung aku.

    BalasHapus
  4. Kamu aja ga bisa menjawab pertanyaanmu sendiri. Ha6
    banyak tanda tanya.
    Kalau aku usul, berusahalah membuat tanda perintah untuk diri sendiri. Itu lebi baek. Woke.
    Aku ndak marah, toh aq pakai kalung surban kulingkarkan ke kepala.

    BalasHapus
  5. Ga banget jika kita meninggalkan aset cemerlang sekelas gus dur. Mari bergoyang.

    BalasHapus
  6. Ga banget jika kita meninggalkan aset cemerlang sekelas gus dur. Mari bergoyang.

    BalasHapus
  7. Normal dalam hal apa Bos? Kalo Anda menyinggung soal fisik, itu tidak dapat dijadikan ukuran seseorang itu bisa jadi Presiden atau tidak. Ukurannya, otak, kecerdasan, dan mampu ngemong rakyat....

    Manusia secerdas Gus Dur Anda bila ulama "kentut", terus Anda siapa? Ulama ampas kentut? Hahahaha....

    BalasHapus
  8. Sepertinya tonjokan Adi lebih enak didengar oleh mataku.
    Yang bilang ulama kentut, ke laut aja deh.
    Ngasi pendapat ko kaya anak TK. Hahaha.
    Adi tu hebat. Hidup Adidassler!

    BalasHapus

  9. Dan Andhy pun terpancing, tak seperti biasanya.

    BalasHapus
  10. Lambemu. Aku ga terpancing kale.
    Aku terhina. Ha6
    emang nyela dapat apa. Mbela dapat apa.
    Tapi Gus Dur emang oke.
    Yg bilang ulama kentut,aku doain ga bisa kentut. Serius. Ha6
    biar dia mondok di Tebu Ireng. Biar kulitnya item. Semua yg jelek lah.
    Aneh aja, wong pinter ko menghujat ga elegan. Wakakak. Hidup PKB! Hidup Sri Sultan! Hidup Yogya!
    Tak culek matane kebo.

    BalasHapus

  11. Maaf, Ndhy. Bagaimanapun kau histeris, aku tetap yakin akan Partai Djagoeng Ndjengat, dengan mantan editor selaku calegnya.

    Hidup Djagoeng Ndjengat, ayoh, njengatlah kau jagung!!!

    BalasHapus
  12. Partai entu dah bubar. Digrebeg KPU. Kedapetan mroduksi manekin wajah2 anggota DPR.
    Mantan editor dah direkrut jadi staf diplomat. Amin.

    BalasHapus