Header Ads

Bahasa Indonesia yang Kian Terpuruk

Gobal sekarang sedang populer.
Krisis berakhiran global.
Warming mengakhiri global.
Pendek kata, berbaikan dengan otak yang melambat kerja, global adalah kata seksi dan hanya bisa dikalahkan kata share atau sharing.

Global, bahasa Inggris deras menembus pertahanan bahasa bahasa di dunia. Tak terkecuali Indonesia. Ini jelas, karena ia negeri yang haus menyerap kata kata asing. Dengan alasan memperkaya bahasa persatuan, agar diakui negara ini mau mengglobal.

Aku krisis, bahasaku sebentar lagi mirip bahasa Malaysia yang bercampur aduk dengan aksen Anglo Saxon. Indonesia bukankah tidak serumpun dengan Negeri Jiran itu? Terlalu kerdil jika menganggap kita rumpun Melayu saja. Lalu bahasa Batak, Padang, Mandailing, Cina, Jawa, Sunda, Dayak, Bali, dan aneka suku lain tidak boleh memberi andil bagi keragaman kita?

Dimanakah peran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Apakah mereka hanya sibuk berbisnis LKS siswanya yang disinyalir isinya tak keruan? Ternyata masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan. Dan, butuh kekompakan dari seluruh elemen bangsa. Merdeka atau Mati!

Tidak ada komentar