Header Ads

Membayangkan Indonesia Seperti Brasil

Mengisi hari sendiri. Tanpa sang penunjuk arah. Juga belum ada bahan racikan yang biasanya selalu mengejarku. Aku mengejar mimpi lain yang entah apakah dapat kupegang. Semua semu tapi harus kuterima apa adanya. Tak ada cibiran dari orang lain, menahan diri sendiri untuk tidak mencibir. Lebih baik. Menikmati kesendirian ini, memahami diri secara perlahan.

Hai ada cahaya terang
Di sana di perempat jalan
Satu kawan berdasi melempar uang, menebar senyum
Kepada mereka yang mau menerima sedekah
Aku menjadi dia atau mereka

Senja di teras rumah, di ruang kolong

Tidak ada komentar