Header Ads

Jatuh Cinta Terlalu Cepat dan Mudah: Suami yang Baik

Terlalu cepat jatuh cinta. Memutuskan tergesa gesa. Pujaan hati dalam takaran menit. Kedip mata satu, luntur hati seketika. Mencintai seseorang yang seharusnya diobrak abrik jiwanya terlebih dahulu. Cinta sepintas dalam hati lekas.

Cupid, cupid, kau bodoh atau aku dungu. Kau panah diriku di bagian mana? Pasti tengkuk ya? Mataku di sini, bukan di sini. Pantas aku melihat si doi dari punggung. Harusnya jidatnya. Ah, aku sudah bilang ukuran cinta dari lebar jidat seseorang. Lihat, profesor pasti istrinya satu. Cupid tolol. Balik ke negaramu segera. Bergabung dengan Brutus.

Cinta, aku seperti menebak angka keluaran dadu. Enam, muncul tiga. Habis modal. Juragan receh sekarang. Dolar raib. Mental kroco.

Andai aku berpikir sebentar tentu aku tidak sekecewa ini. Rumah tangga tidak untuk dipermainkan. Kasihan dua anakku. Siapa yang akan menyusui? Aku tidak bisa memproduksi ASI, tapi ASA. Haruskah aku segera mencari ibu baru buat anak anakku? Aku menunggu Jumat Kliwon

Tidak ada komentar