Header Ads

Memelototi Karya Saya

    Aku ingin tahu seberapa besar kepunyaanmu. Seberapa tangguh yang kaulakukan. Aku hanya berharap tak lebih dari punyaku. Tanggung jawab. Aku di atasmu, apa yang kukatakan, liurku menjadi obat bagi pereda rasa sesalmu.  
    Aku ingin tahu apakah kau mampu menjadi penggoyang tubuh. Tubuh seluruh insan di muka bumi. Apa yang akan kau lakukan, apa yang telah kau berikan, apa? Aku sudah, mau tahu seberapa besar? Aku telah membangun budaya tak kenal lelah. Kamu? Hanya butuh waktu kau akan terkubur. Nama dan badanmu yang siap dilumat oleh bakteri pembusuk.  
    Jangan menunduk. Aku tidak memerintah kamu untuk memandang tanah. Itu sudah ada waktunya. Takdir sudah ada di sana. Di langit. Jadi lurus ke mukaku. Lihatlah kerut di mukaku. Apa kau sudah siap? Ini kerut kerja kerasku membangun kerajaan bisnisku. Melanglang ke seluruh penjuru dunia, tidak seperti dirimu yang masih terkungkung di kamar kos. Itu pun kau bayar telat, hingga ibu kosmu marah tak ketulungan. Lihat terus, menunduk membuatmu bodoh. Selalu memimpikan kematian yang sudah ditakdirkan. Kamu hidup, bukan untuk mati, mati adalah urusan lain, asal tugas di dunia selesai, hidup di dalam mati akan dingin.  
    Masih gentar? Aku mau tahu, tingkat volumemu sudah naik? Bagus jika kau mau menjawab sedikit. Tak masalah. Yang pasti kamu sudah mengakui kekuranganmu dan ingin mengubah watak. Watak perlu waktu untuk diberangus. Jangan jadi orang yang suka gembar-gembor sebelum menampakkan diri. Topeng buanglah. Tunjukkan dirimu sebelum kau menuntut terlalu berlebihan. Biarlah perusahaan besar yang mempekerjakan dirimu bengong. Ini anak mau ngapain, diatur susah sekali. Biar saja mereka berpikir. Dilepas atau tidak, urusan lain. Yang penting terus melaju, biarkanlah orang-orang bodoh yang mengaku genius tidur dalam mimpi-mimpi mereka. Terus berjuang tanpa pernah lelah. Jika lelah istirahatlah, Sayang. Badan ini bukan robot, jika kau merasa jadi budak, umpatlah mereka. Dengan halus. Cari caranya, aku tidak aakan memberitahu. Membuatmu condong menjadi bangsa pemalas.  
    Sudah, Pak. Saya mau kencing dulu. Kebelet. Cipratan bertuah Bapak sudah saya tampung. Sampai kantung pelir saya penuh. Mohon maaf, sebelum saya kencingkan ke muka Bapak yang suka berceramah.  
    Hidup tak akan berubah tanpa ceramah. Tapi kadang ceramah membuat mati rasa.  
    Digabung-gabung saja. Itu lebih baik. Agar tidak picik dan tidak terbelenggu.  
    Siap, siap, siapa?

19 komentar:


  1. Ahhaaa....... Aku degil, dunia mencibir, aku terusir, takkan ada seribu orang sepertiku!!! Crot.

    BalasHapus
  2. Kok selalu ada akhiran suara yang selalu kukenal ya?

    Oya, satu yang terlupa.
    kalau makan jangan banyak2
    usahakan sebelum jam 17.
    gembrot tuh badan! (resep oke Rudy)

    BalasHapus

  3. Nyombong, mentang-mentang langsing. Aku nggendut karena dicekokin ayahku makan, tau.... Aku gak boleh makan dikit-dikit, dia takut aku kelaparan terus mati muda. Mbuh lah.

    Crot. Crot. Crot.
    Aku seneng ndengernya, hihihi.

    BalasHapus
  4. Aku langsing karena kerja kerasku diet layaknya artis sinetron tanah air.
    Cuma makan buah, terutama pisang. Sambil nggandhul di pohon depan rumah.
    Trus melambaikan tangan ke Alfa Lubis!

    BalasHapus

  5. Nih tangkep.
    *sambit pisang ke arah pohon*

    BalasHapus
  6. ah dasar
    kamu mau ditangkap dengan tuduhan subversif
    pakai clurit ama sambit ya?
    sambit tu arit apa ya?
    secara gen kita beza, jadi ga masuk telingaku. Mangaf!

    BalasHapus

  7. Ya, mangaplah. Biar kucekokin pisang. Atau duren saja?

    BalasHapus
  8. Durian bangkok atawa medan?
    pisang ambon atau pisang hawai?
    alfa atau alpha?
    u krisis identitas deh :P

    BalasHapus

  9. Ah!!! Aku Alfa yang tak pernah menginjak Hawaii, dan duren Medan adalah salah satu penganan yang membuatku kalap. Hihiii...........

    BalasHapus
  10. Penganan terus.
    Sekali-sekali kamu makan baju bekas made in Korea sana.
    Biar kamu merasakan bahwa dunia itu tidak selalu enak!
    Hohohoho

    BalasHapus

  11. Ah, aku benci barang second hand!!! Biar murahan yang penting baru, gak bekas kena iler bule.....

    BalasHapus
  12. Aku tunggu show mentalmu yang ga second hand
    huwahahahhaa

    BalasHapus

  13. Nih.
    *tunjukin kancut renda-renda dengan disain menggoda*

    BalasHapus

  14. Ah, itu adalah eksistensi kekinian!!!

    BalasHapus
  15. Oke gapapa
    Asal kamu kasih aku contoh.
    Lari berkeliling alun-alun pakai kancut.

    BalasHapus

  16. Ooooo seperti show-show bule bodoh di M Tipi itu ya???

    BalasHapus
  17. Hussh
    Ga semuanya bodoh
    jangan meremehkan orang :)

    BalasHapus