Header Ads

Teruslah Berjuang, Kawan! (Seperempat Abad Berkarya)

    Jajaran petinggi berada di panggung. Merakitkan tangan-tangan mereka, meninjukan ke atas, menunjukkan semangat. Senyum samar mereka, optimis juga ragu, terulas disodorkan kepada para penonton. Masa depan sudah pasti, jalan yang telah ditempuh disyukuri. Mungkinkah cerah menghampiri?
    Menyuguhkan sebuah pesan dalam, memajukan peradaban bangsa. Sebuah cita-cita mulia yang sungguh berat. Membangunkan anak-anak yang sedang tidur, menepuk-nepuk pipi mereka agar mau mengambil air kehidupan. Seperempat abad meniti jalur, terseok kadang tersungkur, kini tampil ke muka. Kawan, apakah selama itu kau menderita? Merasakan kekalahan, kemenangan, yang silih berganti? Aku yakin kau dewasa menyikapi semua itu. Tidak seperti diriku yang beberapa tahun setelahmu. Aku masih bergulat dengan segenap permasalahanku, pedih serasa tak berujung.     
    Beruntung aku mengenalmu. Walaupun aku terlah berjanji untuk tidak selamanya berada dalam lingkupmu, setidaknya aku memetik sebuah rasa. Perjuangan tanpa mengenal lelah, seperih apapun tanggungan yang didapat. Hidup akan berpihak jika kita adil menyikapinya. Dan aku belajar darimu dalam waktu sempit ini. Kau telah membuat fondasi kukuh yang semoga menjadi penopang hidupku.  
    Alam akan membantumu, Kawan. Sehat selalu bagi para petinggimu. Panjang umur, tercapai cita-cita muliamu. Amin. 

Tidak ada komentar