Header Ads

Selamat Jalan, Pak Kos! (RIP)

    Jika kutahu waktu akhirmu telah mendekat, aku ingin meluangkan waktu untuk berbincang denganmu. Andai kumengerti jalan lain sudah terbuka untukmu, aku akan mengantarmu di pintu itu. Kalau aku sadar bahwa hidupmu tak lama lagi, aku ingin membuat pesta sederhana untukmu.
    Belum genap setahun aku mengenalmu, masih banyak cerita yang belum saling kita bagi. Hanya sekelumit waktu dalam sempitnya ruang milik kita. Milikmu. Aku datang tak berbekal apa-apa, hanya uluran persahabatan yang ingin kutawarkan. Kau pun menerimaku dengan tangan terbuka layaknya pendekar yang terluka dari medan laga. Mengobati borok-borokku yang membusuk. Kau bercerita hidupmu, aku mengkhayal tepat di mukamu. Sungguh perkenalan yang indah, walau hanya sebentar.
    Belum sempat kau melanjutkan kisah kegundahanmu, kau telah melayang pergi, diembus angin kematian, menjemput Tuhan yang telah kau idam-idamkan jauh hari. Aku sempat merasakan desakan amarah yang ingin kau letupkan, tapi dua malaikat lebih dahulu mengunjungimu. Aku terlambat. Potongan kisah itu kau pendam dalam hingga membuatmu sakit. Merana karena sesuatu yang entah aku sendiri tak mengerti. Tapi sudahlah, kuanggap semua kisahmu telah tutup. Tak mengapa dan tak perlu terlalu diperhatikan. Kau menjadi insan yang menghiburku di kala hatiku gundah.
    Wajahmu sering terbayang.
    Semoga kau bisa beristirahat tenang di alam barumu. Mengintipku di alam surga, dan berharap aku melaporkan pandangan mata cucu kecil kesayangannya. Semoga aku dan juga keluarga besar yang ditinggalkan bisa mengambil hikmah dari kejadian ini.
    Pak Sahlan, selamat jalan!
    Semoga selamat sampai tujuan. Tuhan menyambutmu. Amin.

2 komentar: