Header Ads

Profil Calon Penulis Terbesar Sepanjang Masa versi Pabrik Jamu 'Jempol'

Danny Lee, siapa tidak kenal dia? Pasti tak ada orang yang berani mengacungkan jari. Tak ada yang kenal. Tunggu dulu, belum terkenal sepertinya. Hanya butuh embusan gosip untuk mengorbitkan namanya. Karya perdananya bisa diadu dengan para sastrawan kelas dunia. Sekali lagi, perlu dipromosikan besar-besaran. Bisa dengan event organizer, pemandu sorak, atau menaburkan uang dari helikopter. Yang pasti, penulis super bawel ini mengentak dunia literasi, minimal bagi dirinya sendiri.

            Sering mengaku mempunyai darah keturunan Cina, dia selalu bangga jika dipuji habis-habisan. ‘Hai, matamu sipit, aku tinggal bersembunyi ya!’ sering sekali dia menerima penghargaan seperti itu. Tapi sayang kulitnya yang gelap lebih mengarahkan kesimpulan bahwa nenek moyang dia sesungguhnya adalah orang Jawa. Pengakuan bahwa orangtuanya adalah imigran gelap dari Provinsi Guangdong tidak bisa dipegang keabsahannya.

            Dia suka mengutak-atik angka, tapi terjerumus oleh godaan huruf-huruf. Mengeluh sering dihantui Bidadari Berambut Huruf, penulis murah senyum ini, dengan lekukan maut di pipi kanan-kirinya, memutuskan mencoba peruntungan di ibukota tulis-menulis. Tak boleh meragu, yakinlah jika dia mampu mengemban tugas dengan baik.

            Jadi, apa gunanya gelar insinyur yang telah dia raih? Dia bersilat lidah, ini sebagai pembuktian bahwa dia manusia yang multitalenta. Menerima aneka pesanan; tulisan, kue, nyanyian, dan senyum merekah, dia percaya diri ingin meraih gelar sastrawan. Tentu bukan sastrawan beling, santun, ataupun yang sesuai EYD. Tidak, tidak, dia lebih ingin menjadi sastrawan yang sastra menurut dia sendiri. Entah seperti apa, yang pasti dia suka sekali makan masakan tidak pedas.

            Uniknya, Danny Lee cenderung berpikiran tidak linear. Dia selalu menerabas dengan gaya pejabat korupsi, menjilat dengan gaya anggota legislatif, aji mumpung dengan gaya artis dadakan, dan aneka gaya lain. Selalu memainkan emosi pembaca, membuat mereka tewas tak bergerak. Itulah impian yang dia rajut bersama nenek di kursi goyangnya.

            Untuk berkenalan lebih dekat, dia tidak menerima SMS dan apalagi panggilan detik per detik karena dia miskin pulsa, silakan berkunjung ke: hoolahop.com

4 komentar:

  1. Cina? Mengapa ia tak tergerak untuk menggeser dominasi Kho Ping Hoo di dunia persilatan? Akan kian laris, dan Danny Lee akan memantapkan posisinya di jajaran penulis oportunis. Mari kita tunggu.

    BalasHapus
  2. Enak saja kau bilang dia penulis cerita silat.
    Dia penulis kisah melodrama penguras air mata. Kalau kau mengaku sebagai Kopral Jono, jangan pernah baca novelnya. Dijamin kau akan bertekuk lutut di kaki Ksatria Hanoman. Hahaha

    BalasHapus
  3. Kusengat kau, antek Orde Tiran!!!

    BalasHapus