Header Ads

Persahabatan Princess Dolly dan Princess Saritem

Dolly, apa kabarmu di sana? Apakah musim dingin menjadikanmu berubah, semakin sibuk mengurus bisnismu? Aku, sahabat terdekatmu, merindukan tawamu.

Jarak kini membentang, jauh sekali rasanya. Hai, Dolly, aku punya cerita seru buatmu. Sekarang aku tak sendiri lagi. Aku punya teman baru, Saritem namanya. Dia agak hitam memang, sesuai dengan namanya. Kulitnya tak semulus kulitmu. Tapi dia baik hati, sama denganmu. Ada yang mirip antara dia dan dirimu, Dolly. Dia juga suka main petak umpet. Aku selalu kalah kalau bermain dengannya. Menjadi bulan-bulanan, sama kalau aku main denganmu. Hai, Dolly, kalau saja kita bertiga bisa bermain bersama, pasti akan seru.

Dolly, sahabatku. Kuharap kau bahagia dan menemukan sahabat lain selain diriku. Agar kau tak kesepian. Biar ada teman bermain terutama di malam hari. Aku selalu membayangkan kau merana dan termenung di pojok kamar. Merindukan kekasih hati menghinggapi kembang hatimu. Menaburkan cinta, yang kuharap sejati, untukmu. Tak usah terlalu memikirkanku. Aku sudah mempunyai Saritem. Bukan berarti aku lupa kepadamu. Tidak seperti itu. Tapi, kuingin kau punya teman lain, biar saudara kita lebih banyak.

Dolly, kapan-kapan Saritem aku ajak ke rumahmu. Mudik besok dia berencana ikut. Akan kuperkenalkan dia kepadamu. Oya, hampir lupa. Dia dulu memang agak bandel. Biarpun perempuan, dia suka berantem. Itu dulu. Sekarang dia sudah menjadi alim. Kepalanya selalu tertutup berkat panduan bapak Kyai di sekitar rumahnya. Pasti kamu senang jika bersamanya.

Saritem selalu menanyakan kepadaku, ‘Dolly itu kaya apa?’ Aku selalu menjawab, ‘Tunggu saja nanti lebaran kau akan melihatnya.’ Dolly, aku yakin kau pasti tak sabar menunggu kedatangan kami. Kuharap kita akan menjadi sahabat sehidup semati. Alangkah indahnya jika impian ini menjadi kenyataan.

Tidak ada komentar